Berita Nasional

Sindikat Pembobol Rekening Bank dan Akun Ojek Online Asal Sumsel Raup Rp 21 Miliar

para tersangka yang berasal dari Sumatera Selatan berhasil membobol setidaknya 3.070 akun nasabah bank sejak 2017 lalu.

Kompas
Ilustrasi buku rekening. Sindikat Pembobol Rekening Bank dan Akun Ojek Online Asal Sumsel Raup Rp 21 Miliar 

Dalam rentang waktu 11 menit, tabungannya sebesar lebih dari Rp 44 juta raib.

 Mantan Bendum Partai Demokrat Nazaruddin Bebas Murni, Ingin Fokus Bangun Masjid

 Istri Muda Ditemukan Tewas Tergantung di Truk, Pelaku Suami Sendiri

Zainuddin merupakan nasabah BRI yang membuka buku tabungan melalui Kantor Cabang Jombang.

Dia tercatat sebagai warga Dusun Mangu, Desa Gading Mangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Kepada Kompas.com, Zainuddin menjelaskan, pada Kamis siang, dia menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas bank dan menginformasikan kepesertaannya dalam program undian Britama.

Orang yang mengaku sebagai petugas itu menghubungi dengan nomor ponsel.

Tanpa curiga, warga kelahiran Jombang itu menjawab pertanyaan demi pertanyaan, khususnya terkait identitas yang diajukan kepadanya.

Apalagi, secara meyakinkan si penelepon mendikte dan menyebut secara tepat identitas dirinya.

 Pengusaha Pelayaran di Jakarta Tewas Ditembak di Dekat Kantor

 Kronologi Keributan Putra Amien Rais dengan Wakil Ketua KPK di dalam Pesawat Garuda

Setelah menjawab semua pertanyaan, orang yang mengaku sebagai petugas bank itu kemudian mengakhiri perbincangan.

Tak berselang lama setelah menerima telepon, Zainuddin menerima SMS pemberitahuan bahwa transfer uang sebesar Rp 19.999.999 berhasil dilakukan.

Merasa curiga karena tidak melakukan transaksi, pria itu beranjak menuju ke mesin ATM terdekat untuk memeriksa saldo.

Saat dirinya hendak melajukan kendaraan menuju ke ATM, SMS pemberitahuan keberhasilan transfer dari rekeningnya kembali diterima.

Saat itu sekitar pukul 12.41 WIB, uang sebesar Rp 4.999.999 telah ditransfer dari rekeningnya ke rekening orang lain.

Menurut Zainuddin, rentang waktu dari pemberitahuan pertama dan kedua tidak sampai dua menit.

"Saya curiga kok ada SMS seperti ini. Lalu saya mau ngecek ke ATM, tapi belum berangkat sudah ada SMS lagi," kata Zainuddin saat ditemui Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

Dalam perjalanan menuju ATM, Zainuddin kembali menerima SMS serupa hingga beberapa kali.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved