Lampung Barat
Menilik Prosesi Adat Angkon Muakhi Saat Ketua DPD RI Kunker ke Lampung Barat
Mereka adalah para prajurit, penari, pendekar pencak silat, dan lain sebagainya yang dipersiapkan untuk menyambut tamu agung Kerajaan Paksi Pak Skala
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: soni
Prosesi adat selanjutnya, yakni amanah adat PYM SPDB Edward Syah Pernong Sultan Skala Bekhak Yang Dipertuan ke-23.
Pangeran Edwarsyah Pernong yang pernah menjabat Kapolda Lampung 2015 itu mengatakan, secara resmi AA Lanyala Mataliti telah menjadi keluarga dari Kepaksian Buway Pernong.
Gelar Batin Gusti Calak Perkasa Mangkunegara yang diemban La Nyalla mempunyai arti bahwa tersemat doa dan harapan kelak menjadi pemimpin negeri.
"Dengan semangat seangkonan muakhi ini, semoga bisa membawa perubahan yang akan dilakukan generasi muda guna menjaga keberlangsungan adat istiadat secara terus menerus melekat pada kehidupan masyarakat," harap pria yang biasa disapa Pun Edward.
Sebelum memasuki penutupan prosesi adat Angkon Muakhi itu, dilakukan sesi pembacaan doa, tangguh Kepaksian, penutupan Pedang Alif, dan pemukulan gong penutup sebanyak 7 kali.
Prosesi adat Angkon Muakhi tersebut berakhir sekira pukul 12.30 WIB.
Seluruh pihak yang terlibat di dalamnya membubarkan diri dari Gedung Dalom Kepaksian Buway Pernong.
Satu per satu kaki mereka melangkah keluar dari istana kerajaan yang dihiasi dengan ornamen dan pernak pernik dominasi serba merah dan kuning keemasan itu menuju lokasi makan siang yang bersebelahan dengan Gedung Dalom. ( Tribunlampung.co.id / Nanda Yustizar Ramdani )