Metro

Tak Ingin Kejadian Tanggul Longsor Terulang, P3A Metro Berharap Warga Tak Buang Sampah di Sungai

Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Metro berharap warga tak membuang sampah ke saluran irigasi. Pasalnya P3A Metro tak ingin peristiwa meluapnya air

Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Hanif Mustafa
Tribunlampung.co.id/Indra Simanjutak
Tanggul sungai di Karangrejo Metro Utara longsor akibat sampah. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Metro berharap warga tak membuang sampah ke saluran irigasi.  

Tribunlampung.co.id, Metro -  Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Metro berharap warga tak membuang sampah ke saluran irigasi.

Pasalnya P3A Metro tak ingin peristiwa meluapnya air sungai hingga membuat tanggul longsor terulang kembali.

"Harapan kita sosialisasi soal buang sampah ini terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Mari kita bersama menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di aliran sungai," terang Suyitno, anggota P3A Metro, Jumat (29/4/2022).

Suyitno mengaku, aliran air yang berada di Karangrejo sudah ada sejak lama.

"Ini mungkin sudah ada sejak dibangun bendungan Agrogoro pada tahun1835. Dan ini kejeadian pertama sejak didirikannya. Karena ulah kita juga. Jadi mari kita jaga bersama warisan leluhur," tukasnya.

Baca juga: Tanggul Sungai di Metro Lampung Longsor Setelah Terkena Luapan Air Akibat Tumpukan Sampah

Baca juga: Tanggul Penahan Ombak di Pelabuhan Perikanan Kota Agung Roboh, Nelayan: Memang Sudah Lama Rusak

Hal senada diungkapkan Sunanto, Ia berharap tak ada lagi warga yang membuang sampah ke saluran irigasi atau sungai, demi menjaga kelestarian alam.

"Harapan kita tak ada lagi peristiwa serupa," tuntasnya.

Air Sungai Meluap

Tanggul di Kelurahan Karangrejo, Metro Utara meluap akibat tumpukan sampah yang membendung laju air.

Anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Metro, Suyitno menegaskan tanggul sungai di Kelurahan Karangrejo, Metro Utara tidak jebol melainkan meluap karena sampah.

"Jadi sekitar sepanjang 10 meter tanah tanggul itu longsor karena luapan air yang tertahan tumpukan sampah. Jadi ada sampah kayu yang memalang dan menahan laju air. Air meluap bukan tanggul jebol ya," tukas Suyitno, Jumat (29/4/2022).

Suyitno membantah kabar berita yang beredar di sosial media (Sosmed) yang menyebutkan adanya tanggul jebol.

Baca juga: Polres Metro Imbau Pemudik Agar Tak Memakai Perhiasan Berlebih

Baca juga: Arus Mudik Lebaran 2022 Kota Metro Lampung Masih Normal

Menurutnya, tak sampai dua jam dari kejadian, P3A langsung melakukan aksi dengan menyisir sampah yang membendung laju air.

"Kejadian semalem itu memang banyak yang memberitakan jebol, tapi kenyataannya itu tidak. Kami minta itu segera diluruskan. Karena kenyataan yang ada seperti kita lihat sendiri, bukan jebol tapi longsor. Nah, longsor ini diakibatkan adanya tumpukan sampah," imbuhnya.

Dijelaskannya, sampah yang menumpuk menyumbat laju air dan mengakibatkan air meluap karena volume yang melebihi kapasitas daya tampung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved