Berita Lampung

Arifin dan Istri 24 Tahun Geluti Usaha Sumbuk di Lampung Barat, Pelanggan dari Luar Daerah

Arifin merupakan salah pengrajin sumbuk di Lampung Barat yang sampai saat ini masih menggelutih kerajinan tersebut.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Istri Arifin saat menganyam sumbuk dan menunjukan hasil produk sumbuk yang dibuatnya dan Arifin, Senin (14/11/2022). Arifin dan istri 24 tahun geluti usaha Sumbuk di Lampung Barat, pelanggan dari luar daerah. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Selain wisata dan kulinernya yang mengagumkan, masyarakat Lampung Barat juga terkenal dengan kerajinan-kerajinannya yang menarik, salah satunya sumbuk.

Sumbuk atau yang biasa disebut bakul ini diproduksi oleh salah satu pengrajin yang berada di Pekon Kerang, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat bernama Arifin.

Arifin merupakan salah pengrajin sumbuk di Lampung Barat yang sampai saat ini masih menggelutih kerajinan tersebut.

Dirinya mengaku telah melakukan kerajinan yang berbahan dasar dari anyaman plastik ini selama lebih dari 24 tahun.

“Alhamdulillah sampai saat ini usaha yang telah saya jalani lama ini masih terus saya lakukan,” kata Arifin, Senin (14/11/2022).

“Kira-kira sudah lebih dari 24 tahun saya melakukannya,” sambungnya.

Baca juga: Viral Pemotor Masuk Tol Lampung, PT HK Beberkan Cara Pengendara Akali Sistem Gerbang Tol

Baca juga: Pemkab Lampung Utara Akan Uji Kompetensi 31 Pejabat Eselon II

Arifin mengatakan, usaha kerajinan yang Ia geluti bersama istrinya hingga kini sudah bisa menutupi kebutuhan keluarganya.

Masyarakat saat ini sudah mengetahui usahanya tersebut bahkan banyak yang sudah berlangganan sumbuk ala Arifin ini.

Tak tanggung-tanggung, dalam seharinya Arifin yang dibantu isitrinya ini bisa menghasilkan sepuluh produk sumbuk.

Produk sumbuk yang dibuatnya juga beragam, tergantung pesanan dari pelanggannya mau yang seperti apa.

“Kalau sehari itu biasanya bisa bikin sepuluh sumbuk,” kata Arifin.

“Itu beragam jenisnya tergantung pesenan orang, ada yang pengen motifnya begini begitu, bisa juga diberi motif nama di sumbuknya,” terusnya.

Arifin mengungkapkan, untuk satu produk sumbuk dirinya bisa menyelesaikan kerajinan tersebut sekitar 1 hingga 2 jam tergantung tingkat kesulitannya.

Untuk harganya, Dirinya mengatakan hal tersebut bervariasi, mulai dari Rp 20 ribu per sumbuk hingga Rp 40 ribu per sumbuk.

Murah dan mahalnya harga tersebut tergantung pada jenis, ukuran dan motif yang di pesan oleh pelanggan.

Arifin pun mengaku, jika sedang ramai dirinya dan istrinya bisa memproduksi sumbuk hingga 30-40 tiap minggunya.

Ia menambahkan, biasanya pesanan ramai saat mulai memasuki hari-hari besar contohnya bulan ramadhan dan lebaran.

Karena fungsi sumbuk selain menjadi bahan kerajinan yang dikoleksi, bisa juga untuk kegiatan sehari-hari seperti ke pasar, sebagai tempat hantaran, dan lainnya.

“Kalau hari-hari besar kaya puasa dan mendekati lebaran itu kami bisa produksi 30-40 tiap minggunya,” ucap Arifin.

“Karena biasanya hari-hari gitu udah mulai banyak yang pesan, ntah dibuat untuk ke pasar atau kalau ga dibikin hantaran-hantaran gitu,” tambahnya.

Arifin mengatakan, untuk bahan dasar pembuatan sumbuk ini dirinya memesan langsung ke Bandar Lampung.

Karena saat inj di Lampung Barat sendiri belum ada toko khusus yang menjual bahan dasar pembuatan sumbuk.

Saat ini sumbuk produksian Arifin dan istrinya tersebut sudah dipesan oleh pelanggan dari luar daerah seperti Bandar Lampung, Oku Selatan, Kota Batu dan daerah lainnya.

Ia mengatakan, untuk pengiriman keluar daerah Ia menggunakan travel, dan harga yang dipatok juga sudah sesuai dengan biaya pengiriman.

“Engga cuma di Lampung Barat, ini yang pesan udah sampe luar daerah seperti Bandar Lampung, Oku Selatan, Kota Batu, bangak pokoknya,” kata Arifin.

"Untuk pengiriman ke luar daerahnya itu kita pkai jasa travel, dan harga yang kita patok untuk pengiriman keluar daerah sudah termasuk biaya pengiriman," lanjutnya.

Arifin berharap usaha yang telah Ia jalani puluhan tahun bersama istrinya ini bisa semakin dikenal orang.

Ia juga mengatakan, dirinya tetap ingin konsisten melakukan kerajinan ini karena memang kegiatan membuat sumbuk merupakan kegiatan yang senang Ia lakukan.

( Tribunlampung.co.id / Bobby Zoel Saputra )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved