Berita Lampung

Ditemukan Dalam Kondisi Berpelukan, Kakak Adik Tewas Tercebur ke Kolam di Bandar Lampung

"Setelah diaduk-aduk tidak lama kemudian dua bocah tersebut timbul sambil berpelukan," kata Bambang.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra  
Lokasi tempat terceburnya dua kakak beradik di kolam proyek penjernihan air milik Pelindo, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Rabu (4/1/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dua bocah yang merupakan kakak adik warga Panjang Utara, Kota Bandar Lampung, Lampung tercebur ke kolam penjernihan air milik Pelindo.

Keduanya pun didapati sudah tidak bernyawa dalam kondisi berpelukan pada Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 08.30 WIB. 

Kolam proyek penjernihan air milik Pelindo tersebut berada di Jalan Selirit Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Lampung.

Kapolsek Panjang Kompol M Joni mengatakan, dua kakak beradik tersebut meninggal dunia setelah tercebur di kolam proyek penjernihan air milik Pelindo.

"Kedua bocah tersebut berinisial MOA (4) dan AAA (9). Keduanya pun meninggal dunia setelah masuk ke kolam penjernihan air milik Pelindo," kata Joni saat diwawancarai Tribun Lampung, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: Kakak Adik Tercebur ke Kolam Penjernihan Air Pelindo, Sempat Ditolong Warga Sebelum Tewas 

Baca juga: Korban Tenggelam di Bendungan Way Rarem Lampung Utara Ditemukan Meninggal

Joni mengatakan, dua anak tewas tersebut tersebut sebelumnya bersama dengan empat orang lainnya.

"Mereka itu ada empat orang sedang mancing di kolam penjernihan air Pelindo," kata Joni.

"Kolam itu memang sudah lama tidak terpakai lagi," kata tambahnya.

Joni menyebut, bocah MOA tewas lebih dulu setelah terpeleset dan tercebur di dalam kolam penjernihan tersebut.

"Sementara itu AAA merupakan kakak dari MOA mencoba menolong adik, namun keduanya tercebur hingga tenggelam," kata Joni.

Ia mengatakan, Bambang warga sekitar mendengar teriakan salah seorang anak.

"Pak Bambang ini langsung menuju kolam dan memberi pertolongan," kata Joni.

Keduanya langsung dibawa ke Puskesmas Panjang, dan sesampainya di puskesmas kedua korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, saksi kejadian Bambang mengatakan, ia mendengar korban saat berada di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan menunggu anaknya pulang sekolah.

"Anak saya sedang sekolah dan saya mendengar ada teriakan orang minta tolong yang berjarak sekitar 20 meter dari tempat kejadian perkara (TKP)," kata Bambang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved