Berita Lampung

Bocah 6 Tahun Asal Palembang Tewas Tenggelam di Pulau Mahitam Pesawaran Lampung

Peristiwa tenggelamnya bocah enam tahun tersebut terjadi saat korban tengah bermain bola di tepi pantai lalu hilang dan dialakukan pencarian.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Bocah 6 tahun asal Palembang, Sumatera Selatan meninggal dunia akibat tenggelam saat bermain bola di tepi pantai Pulau Mahitam, Pesawaran. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Bocah laki-laki berusia enam tahun asal Palembang, Sumatera Selatan tewas tenggelam di Pantai Pulau Mahitam, Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran Lampung.

Peristiwa tenggelamnya bocah asal Palembang di Pantai Pulau Mahitam, Teluk Pandan, Pesawaran Lampung terjadi pada Minggu (15/1/2023) sekira pukul 13.30 WIB.

Kapolres Pesawaran Polda Lampung AKBP Pratomo Widodo jelaskan peristiwa tenggelamnya bocah asal Palembang di Pantai Pulau Mahitam, Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan tersebut.

Pratomo mengatakan peristiwa tenggelamnya bocah enam tahun tersebut terjadi saat korban tengah bermain bola di tepi pantai.

“Korban saat itu memang sedang bermain bola bersama dengan teman-temannya,” ucap Pratomo.

Lalu sesaat kemudian korban dilaporkan hilang tenggelam di pantai tersebut.

Baca juga: Seorang Pemuda Pesawaran Lampung Dibekuk Polisi Saat Sedang Nyabu di Rumah

Baca juga: Ibu yang Anaknya Diculik Pria Asal Pesawaran Lampung Dapat Pendampingan Psikolog

Setelah melapor kepada aparat Satpolairud Polres Pesawaran Polda Lampung, Posmat Ketapang Lanal Lampung, serta aparat desa setempat, korban yang menghilang tersebut dilakukan pencarian.

Pratomo mengatakan, dalam pencarian oleh tim gabungan tersebut, sekira pukul 14.35 WIB baru korban ditemukan.

“Saat itu korban ditemukan di dekat KM Doa Ibu 01,” ucapnya.

Lanjut Pratomo, korban yang tenggelam tersebut ditemukan tersebut juga dekat dengan lokasi menghilangnya pertama kali.

Pratomo memaparkan, korban yang sudah ditemukan tersebut lalu kemudian dibawa ke dermaga Ketapang.

“Yang kemudian langsung dievakuasi menuju Puskesmas Hanura, Kecamatan Teluk Pandan,” kata dia.

Namun, sesampainya di Puskesmas Hanura untuk dilakukan pemeriksaan bocah tersebut sudah dinyatakan meninggal dunia.

Pratomo menjelaskan bocah enam tahun yang dinyatakan telah meninggal itupun langsung diserahkan kepada keluarga.

Keluarga dari korban juga meminta agar jasadnya tidak diautopsi.

“Kemudian korban tersebut langsung dibawa ke Palembang untuk dimakamkan,” pungkas Pratomo. 

Pelajar Tenggelam di Lampung Utara

Seorang pelajar di Lampung Utara tewas tenggelam di Talang Serean Lingkungan XII, Bukit Kemuning, Lampung Utara, Rabu (11/1/2023).

Pelajar yang tewas tenggelam di Talang Serean diketahui bernama Aurel Efek (13) warga LK II, Bukit Kemuning, Lampung Utara.

Korban yang tewas sudah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat, seusai ditemukan tewas di Talang Serean Lingkungan XII, Bukit Kemuning, Lampung Utara.

Baca juga: Seorang Pelajar di Lampung Utara Tewas Tenggelam di Talang Serean

Baca juga: Tim SAR Temukan Jasad Pemancing Tenggelam di Sungai Kuala Penet Lampung Timur

Kasatreskrim Polres Lampung Utara, AKP Eko Rendi Oktama membenarkan adanya seorang pelajar yang tewas tenggelam.

“Kejadiannya di Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara pada Rabu (11/1/2023) siang,” katanya, Kamis (12/1/2023).

Eko menyebutkan peristiwa tersebut terjadi saat korban bersama dengan dua rekannya sedang mandi, di aliran sungai Way Abung, di Talang Serean, LK XII, Bukit Kemuning, Lampung Utara.

Pada saat itu, saksi Ahmad Jajuli sedang berada di lokasi yang sama dengan korban.

Saksi mendengar ada suara teriakan dari rekan korban minta tolong.

“Saya bersama warga masyarakat mendatangi tempat orang yang meminta bantuan,” katanya, Kamis (12/1/2023).

Saksi dibantu warga kemudian melakukan pencarian korban.

Mereka kemudian menyelam di lokasi kejadian.

Setelah sekitar setengah jam, jasad korban ditemukan oleh warga yang mencari.

“Korban ditemukan di lokasi yang paling dalam dari sungai,” jelas Eko.

Saat ditemukan Aurel dalam keadaan telungkup dan sudah tidak bernyawa.

Akhirnya jasad Aurel bisa diangkat ke pinggir sungai.

Selanjutnya, korban dibawa ke puskesmas untuk memastikan sudah meninggal.

“Keluarga korban tidak bersedia untuk diautopsi,” jelas dia.

Oleh keluarga langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Keluarga langsung memakamkan korban pada Rabu (11/1/2023) malam.

Di tubuh korban tidak ditemukan luka akibat benda tumpul.

Diduga korban tenggelam akibat tidak bisa berenang. 

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved