Berita Lampung
Kisah Rokaiyah Buruh Pemilah Getah Damar di Pesisir Barat Lampung, Lengketnya Getah Lekatkan Rezeki
Rokaiyah telah menjadi buruh serabutan dan memilah getah damar selama 25 tahun dan dijalaninya dari pagi hingga sore hari.
Penulis: saidal arif | Editor: Tri Yulianto
Meskipun menjadi pemilah damar mata kucing bukanlah pilihan, namun kondisi ekonomi mengharusnya tetap bekerja sebab tidak ada pilihan pekerjaan lain di desanya tersebut.
Namun, meskipun begitu dirinya mengaku sangat bersyukur bisa menjadi pemilah damar mata kucing.
Sebab dari pekerjaannya itu dirinya bisa meringankan beban suaminya hingga mengantarkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi.
"Alhamdulillah dari pekerjaan ini anak yang pertama sekarang kuliah di Pringsewu jurusan kesehatan," ungkapnya.
Dikatakanya, tidak ada kendala yang dihadapi dalam memilah damar, hanya saja mereka harus memakai bedak pada bagian wajahnya, agar debu damar tersebut tidak lengket.
"Harus pakai baju lengan panjang celana panjang jilbab biar enggak lengket kalo kena kulit kalau debu enggak ada masalah udah biasa kita kena debu," ujarnya sambil becanda.
Dirinya mengaku, sedih dengan harga damar saat ini yang terus anjlok hingga Rp 14 ribu perkilogram.
Dikatakanya, pada tahun 2018 harga damar mata kucing di Pesisir Rp 48 ribu perkilogram.
Namun, kerena pandemi Covid-19 melanda harga damar terus merosot dan belum kembali normal.
"Kalau tahun 2018 sebelum Covid harga damar Rp 48 ribu, terus tahun 2021 turun jadi Rp 35 ribu, tahun 2022 turun lagi jadi Rp 11 ribu," ucapnya.
"Sekarang memang agak naik dikit cuma Rp 14 ribu perkilogram," sambungnya.
Baca juga: Dua Nelayan Pesisir Barat Lampung Hilang Dua Hari saat Cari Ikan
Baca juga: Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Pesisir Barat Lampung Menurun pada Tahun 2022
Dirinya berharap pemerintah dapat membantu para petani damar untuk mengambalikan harga damar itu kembali normal.
"Harapan kita harga damar ini bisa kembali naik minimal Rp 30 ribu perkilogram," tutupnya.
(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)
Eks Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, Diperiksa Kejati Lampung atas Kasus SPAM |
![]() |
---|
Warga Lampung Harap Harga Emas Turun, Bila Naik Artinya Nilai Rupiah Anjlok |
![]() |
---|
PERTI Lampung Bangun Ponpes Tarbiyah Islamiyah Alfian Husin Pertama di Lamteng |
![]() |
---|
Upaya Polres Lampung Tengah Jemput Bandar Narkoba Dihambat Sekelompok Massa |
![]() |
---|
5 Kader Hipmi Lampung Dinonaktifkan Pasca Terjerat Narkoba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.