Berita Lampung

Harga Naik, Minyak Goreng MinyaKita Langka di Pringsewu

Adanya kenaikan harga berimbas pada langkanya minyak goreng MinyaKita di Pringsewu Lampung.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Harga MinyaKita di Pasar Gadingrejo Pringsewu mencapai Rp 16 ribu per liter. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Adanya kenaikan harga berimbas pada langkanya minyak goreng MinyaKita di Pringsewu Lampung.

Pantauan Tribunlampung.co.id di Pasar Gadingrejo Pringsewu, sejumlah pedagang tak lagi menjual minyak goreng MinyaKita akibat barang langka.

Adapun harga minyak goreng MinyaKita di Pasar Gadingrejo Pringsewu bervariasi mulai dari Rp 16 ribu sampai Rp 15 ribu.

Minah, salah seorang pedagang di pasar Gadingrejo mengatakan, harga MinyaKita sudah mulai naik dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14 ribu sejak dua bulan lalu.

Dia menjelaskan kenaikan tersebut dipicu oleh langkanya MinyaKita dari distributor.

Baca juga: Update Harga Bahan Pokok, Beras Makin Mahal, Minyak Goreng Minyakita Hilang di Pasar

Baca juga: Rumah Kosong di Pringsewu Ludes Terbakar, Diduga dari Hubungan Arus Pendek Listrik

“Karena itu sejak dua bulan lalu, harga MinyaKita yang semula Rp 14 ribu naik hingga Rp 16 ribu,” ucap Minah, Jumat (10/2/2023).

Minah menjelaskan, sebenarnya antusias masyarakat untuk membeli MinyaKita cukup tinggi.

“Sebab harga MinyaKita pada sebelumnya dikatakan murah,” bebernya.

Minah mengungkapkan, kendati harga MinyaKita naik namun animo masyarakat dalam membeli minyak goreng bersubsidi masih tinggi.

Dia menuturkan pasokan MinyaKita saat ini cukup terbatas dengan menyediakan 10 dus saja perharinya.

“10 dus itu bisa habis 5 dus dalam sehari dengan harga Rp 16 perliternya,” ujarnya.

Kemudian pedagang pasar Gadingrejo lainnya yang bernama Mar mengungkapkan untuk saat ini pasokan MinyaKita di kios sangat sedikit.

“Enggak nyediain banyak, soalnya harganya lagi tinggi dan distributornya jauh,” ungkap dia.

Mar mengungkapkan, kelangkaan MinyaKita membuat masyarakat membeli minyak dengan merek lain dengan harga yang sama.

“Saya juga jual minyak curah, kalau ada yang lebih murah masyarakat beli itu,” ucapnya.

Mar membeberkan pasokan MinyaKita pada kiosnya hanya sedikit dan tersedia dua dus saja.

“Dengan harga perliternya Rp 16 ribu, ini naik harganya,” bebernya.

Sedangkan Erik pedagang toko kelontong di pasar Gadingrejo lainnya mengungkapkan bahwa tak lagi menjual migor merek MinyaKita.

“Sudah satu bulan ini engga menjual, karena memang ada minyak bermerek dengan harga yang sama,” ucap dia.

Erik mengungkapkan harga MinyaKita yang terjual dulu berada di harga Rp 14 sampai 15 ribu.

“Itupun enggak banyak lagi pasokannya hanya stok dua dus saja,” kata Erik.

Erik mengatakan, dulu saat harga MinyaKita masih Rp 14 ribu banyak masyarakat yang membeli migor tersebut.

“Kalau saat ini sudah tinggi, pasokannya sudah engga ada dan harga naik, jadi masyarakat nyari yang lebih miring,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved