Liputan Khusus
Terminal di Lampung Tengah Kini Berubah Jadi Pasar Ikan, Angkot Tak Ada Penumpang
Kondisi terminal di Lampung Tengah dan Lampung Selatan tak jauh berbeda dengan terminal di Bandar Lampung dan Metro yang mati suri.
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Kondisi terminal di Lampung Tengah dan Lampung Selatan tak jauh berbeda dengan terminal di Bandar Lampung dan Metro yang mati suri dan beralih fungsi.
Di Lampung Tengah ada dua terminal yakni terminal Gaya Baru dan terminal Bandar Jaya. Namun dalam kenyataannya hanya terminal Bandar Jaya yang masih beroperasi.
Meski masih beroperasi, terminal di Bandar Jaya sudah tak berfungsi maksimal sebagai terminal. Sebagian lahan terminal telah beralihfungsi jadi pasar ikan. Akses masuk terminal pun dipenuhi pedagang pasar.
Belum lagi, kondisi terminal yang ada di belakang Plaza Bandar Jaya Lampung Tengah, membuat terminal hanya terisi oleh kendaraan minibus yang parkir untuk berbelanja di Plaza Bandar Jaya.
Ada satu dua angkot yang terlihat mangkal namun 40 menit kemudian pergi tanpa membawa penumpang.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Lampung Tengah Agus Prawira mengatakan, hanya terminal Bandar Jaya saja yang masih beroperasi.
Baca juga: Terminal di Bandar Lampung Lampung Mati Suri Jadi Kios, Terminal di Metro Jadi Pasar Sayur
Itupun hanya sebatas aktivitas angkot mengantarkan penumpang yang hendak ke pasar Bandar Jaya, dan membawa penumpang yang telah selesai berbelanja di pasar.
Selebihnya tidak ada aktivitas penumpang jarak jauh maupun dekat selain kepentingan pasar. Selain itu akses masuk terminal dipenuhi pedagang pasar.
"Jalan masuk terminal yang sempit, letak terminal di belakang pasar, dan lahan terminal diambil untuk pasar ikan, makin memperkecil fungsi dan ruang terminal," katanya.
Hal tak jauh berbeda terlihat di Terminal Pasar Inpres Kota Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Kabupaten ini tercatat hanya memiliki satu terminal ini.
Terminal yang dibangun sekitar tahun 1980-an dan memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi itu melayani 3 trayek yakni Siomulyo-Kalianda atau sebaliknya, Kalianda-Rajabasa atau sebaliknya, dan Kalianda-Penengajan atau sebaliknya.
Namun seiring waktu jumlah angkutan desa semakin sedikit. Para pemilik angkutan tidak mau lagi memperpanjang masa trayeknya karena sepi penumpang. Akibatnya, sopir yang tersisa enggan masuk terminal.
Pantauan Tribun Lampung di Terminal Kalianda dari pukul 10.00- 12.00 WIB kemarin hanya ada dua angkutan pedesaan yang menunggu penumpang di sana. Sedangkan parkiran di Terminal Kalianda diisi oleh kendaraan pribadi.
Di Kabupaten Tanggamus, hampir tidak ada lagi angkutan desa yang masuk Terminal Kota Agung. Sopir angkutan umumnya memilih memarkirkan kendaraannya di depan pasar untuk mencari penumpang. Selain itu, jumlah angkutan desa yang tersisapun hanya sedikit.
(tribunlampung.co.id)
695.962 Usaha Sudah Pakai QRIS, di Lampung Tumbuh 27,80 Persen per Tahun |
![]() |
---|
Kendaraan ODOL Picu Jalan yang Sudah Diperbaiki di Lampung Cepat Rusak |
![]() |
---|
Gubernur Lampung Target Jalan Mantap 98 Persen Lima Tahun ke Depan |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Targetkan 52 Ruas Jalan Diperbaiki Tahun Ini |
![]() |
---|
Dulu Kubangan Kini Beton, Progres Perbaikan Jalan Provinsi di Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.