Remaja Tertembak di Lampung

Korban Peluru Nyasar di Bandar Lampung Berharap Pelaku Biayai Pengobatannya

Korban peluru nyasar di jalan KS Tubun, Bandar Lampung harap pelaku tanggung pengobatan sebab dirinya tidak bisa kerja dan miliki balita.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
Korban peluru nyasar bernama Bagus Sri Rama bersama istri di RSUDAM Lampung berharap pelaku biayai pengobatan karena dia tidak bisa kerja dan miliki bayi. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Korban peluru nyasar di jalan KS Tubun, Bandar Lampung yakni Bagus Sri Rama berharap pelaku bisa bertanggung jawab dalam proses pengobatan.

"Saya tidak menuntut lebih namanya musibah, saya hanya berharap siapapun pelaku yang melakukan penembakan bisa bertanggung jawab dalam proses pengobatan dan penyembuhan saya di Rumah Sakit ini," kata Bagus Sri Rama bersama Istri di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung.

Sejak terkena peluru nyasar di jalan KS Tubun, Bandar Lampung korban tidak bisa kerja dan harus tanggung pengobatan serta kehidupannya yang miliki balita.

"Harapannya pelaku benar-benar membantu pengobatan, karena kami memiliki balita berusia 5 bulan, dan dengan kondisi begini suami saya tidak bisa kerja.

"Sementara saya hanya sebagai ibu rumah tangga," sambung Nana istri dari Bagus menambahkan.

Disinggung awalmula kejadian penembakan hingga ia terkena peluru, Bagus menjelaskan secara singkat.

Baca juga: Kisah Korban Peluru Nyasar di Bandar Lampung, Pilu 2 Hari Tak Dioperasi dan Rindu Anak

Baca juga: Pulang dari Rumah Nenek, Remaja di Bandar Lampung Tertembak Peluru Nyasar di Jalan KS Tubun  

"Saya bersama bapak dari rumah nenek, kemudian di perempatan Jalan KS Tubun ada ramai anak-anak sekolah. 

"Melihat itu bapak saya langsung putar arah untuk menuju jalan lain, bersamaan dengan itu suara ledakan dari jauh terdengar dan saya kaget karena peluru sudah di paha," ujarnya.

Bagus mengatakan sebelum terkena peluru ia sudah memiliki firasat untuk tidak melintas di Jalan KS Tubun.

"Firasat saya memang kurang yakin lewat situ, tapi bapak pengen lewat situ akhirnya kejadian," tandasnya.

Korban peluru nyasar di Bandar Lampung selama ini bekerja sebagai buruh Las.

"Aktivitas saya merupakan seorang buruh Las," kata Bagus Sri Rama.

Ia mengatakan biasa buka las di rumah dan juga menerima panggilan konsumen.

"Buka di rumah, kalau dipanggil pasti saya ke sana juga," ujarnya.

Sementara untuk hasilnya, Bagus mengatakan tidak menentu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved