Impor Baju Bekas Dilarang

Pedagang Thrifting Nilai Bakal Banyak Pengangguran Pasca Larangan Impor Baju Bekas

Perdagangan busana thrifting di Kota Bandar Lampung hanya bisa pasrah pasca larangan impor Baju Bekas oleh Kementerian Perdagangan.

Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama
Produk thrifting alias Baju Bekas di Pasar Bambu Kuning lantai 2 Bandar Lampung 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Perdagangan busana thrifting di Kota Bandar Lampung hanya bisa pasrah pasca larangan impor Baju Bekas oleh Kementerian Perdagangan.

Diketahui, perdagangan busana thrifting alias Baju Bekas di Kota Bandar Lampung kian marak dalam beberapa tahun terakhir terutama pasca pandemi Covid-19.

Para pedagang produk thrifting alias Baju Bekas bisa ditemui di sepanjang Jalan Kayu Manis Way Halim, Pasar Bambu Kuning lantai 2, Jalan Soekarno Hatta, Campang Raya Sukabumi, Bandar Lampung.

St, salah satu pedagang thrifting Baju Bekas di Kayu Manis menuturkan, akan banyak pengangguran jika pemerintah benar-benar melarang usaha thrifting.

"Saat ini saja sudah gak ada barang lagi gak bisa ngorder lagi. Kalo nanti habis ya sudah mau gimana lagi, paling ya banyak pengangguran. Karena pedagang kecil thrifting ini banyak dimana-mana," kata St.

Baca juga: Pedagang Thrifting Baju Bekas di Bandar Lampung Ngaku Seperti Jual Narkoba

Santi mengaku tak mau ambil pusing.

Ia hanya bisa pasrah melakoni usahanya itu meskipun ada risiko penutupan paksa.

"Ya kalo sekarang jual-jual aja, kalo nanti ditutup ya sudah kita rakyat kecil gak bisa apa-apa," kata dia.

Hal senada diungkapkan oleh Ad pedagang thrifting mandiri di Campang Raya Sukabumi Bandar Lampung.

Di menuturkan, kebijakan pemerintah melarang usaha thrifting sangat merugikan dan akan banyak berdampak pada angka pengangguran.

"Sangat merugikan. Kasian yang pedagang-pedagang kecil memang menggantungkan hidupnya dari thrifting. Mau usaha apalagi," ujarnya Ad.

Ad mengaku, pedagang atau pengusaha apapun saat ini masih terus berjuang bangkit setelah pandemi Covid-19.

Namun, semangat itu usaha itu justru dipatahkan oleh pemerintah.

"Semua sekarang situasinya baru mau membaik. Tapi sudah seperti ini," kata dia.

Penjualan thrifting sendiri sebenarnya sudah lama populer di kota-kota besar seperti Bandung Jawa Barat dan Jakarta bahkan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved