Berita Lampung

Masyarakat Lampung Diminta Waspadai Virus Marburg Menyerupai DBD

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Lampung dr Reihana mengatakan, masyarakat harus waspada dengan virus teranyar Marburg.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni
Tribun Lampung/ Bayu Saputra
Kadiskes Lampung dr Reihana. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meminta kepada masyarakat untuk waspada virus Marburg.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Lampung dr Reihana mengatakan, masyarakat harus waspada dengan virus teranyar Marburg.

"Virus Marburg berasal dari Jerman dan virus ini gejalanya sama seperti demam berdarah dengue (DBD), harus tetap waspada," kata Kadiskes Provinsi Lampung dr Reihana kepada Tribun Lampung, Sabtu (1/4/2023).

"Kalau gejalanya sama seperti penyakit DBD yakni demam, kelelahan, lemas, muntah berdarah, dan diare," kata Reihana.

Reihana mengatakan, virus tersebut sangat mengerikan dan berharap tidak terjadi di Indonesia.

"Diminta kepada seluruh masyarakat Lampung untuk berhati-hati dan tetap waspada," kata Reihana.

Ia mengatakan, kejadian luar biasa virus Marburg ini terjadi di Guinea Ekuatorial.

"Kami setiap ada penyakit harus me-warning dan harus waspada," kata Reihana.

Sementara, sejauh ini pemerintah belum mencabut status pandemi Covid-19 dan harus tetap waspada.

"Saat ini negara Indonesia belum endemi, karena WHO juga belum mencabut status pandeminya," kata Reihana.

Baca juga: Pemkab Tanggamus Lampung Ingatkan Peternak Tetap Waspada Virus LSD

Baca juga: Dinas Perikanan Tulangbawang Tunggu Hasil Uji Lab Terkait Virus AHPND yang Menyerang Udang

Reihana mengatakan, sekarang ini situasi sedangĀ  menuju endemi, akan tetapi berat untuk memenuhi kriteria endemi tersebut.

"Karena dilihat beberapa faktor, apalagi sekarang kasus Covid-19 meningkat di Jakarta, sama halnya juga dengan Lampung," kata Reihana.

Masyarakat Lampung diharapkan tetap waspada dengan beberapa kemungkinan penyebaran virus.

"Kuncinya harus tetap waspada, apalagi Lampung ini sebagai pintu masuk dari Pulau Jawa ke Sumatra atau sebaliknya," kata Reihana.

Ia mengatakan, masyarakat diharapkan harus waspada.

"Tetapi kami akan memberikan penyuluhan, namun masyarakat juga harus tetap menjaga protokol kesehatan (proses) dan jangan sampai lalai," kata Reihana.

Pihaknya juga telah mempersiapkan Bed Occupation Rate (BOR) di rumah sakit dan saat ini dengan kondisinya aman.

"Gejalanya ringan, kalau BOR sudah meningkat maka akan khawatir," kata Reihana.

Ia mengatakan, saat ini ketersediaan BOR cukup aman termasuk isolasi tempat tidur sebanyak 1.144 tempat tidur.

"Berharap agar tidak ada yang memakai tempat tidur tersebut di rumah sakit," kata Reihana.

( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved