Berita Lampung
Mengaku Polisi Lampung, Pelaku Love Scammer Peras Wanita Pensiunan Guru dari Pamekasan Rp 426 Juta
Personel Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Lampung, Aipda Romi Indra Setiawan jadi alat bagi pelaku love scammer atau penipuan berkedok cinta.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Personel Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Lampung, Aipda Romi Indra Setiawan menjadi alat bagi pelaku love scammer atau penipuan berkedok cinta.
Pelaku love scammer tersebut menggunakan identitas anggota Polda Lampung Aipda Romi untuk memeras wanita berinisial R, asal Pamekasan, Provinsi Jawa Timur.
Bahkan korban telah tertipu dan diperas oleh pelaku dengan nilai rupiah yang fantastis yakni sebesar Rp 426 juta melalui media sosial (medsos) Facebook.
Anggota Biddokkes Polda Lampung Aipda Romi Indra Setiawan mengatakan, ia kaget saat identitasnya dicatut oleh pelaku love scammer.
"Kejadian tersebut berdasarkan keterangan dari korban R yang merupakan pensiunan guru di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, setelah cerita dengan saya melalui sambungan telepon," kata Aipda Romi Indra Setiawan saat diwawancarai Tribun Lampung, Senin (3/4/2023), di gedung Mapolda Lampung lama.
Baca juga: Pria Asal Lampung Ngaku Polisi Perdaya Wanita Mapan di Bekasi, Ternyata Gadungan
Pelaku ini melancarkan aksinya sejak Februari 2023 lalu dan kejadian tersebut modusnya berawal dari jalinan cinta antara pelaku dengan korban.
Ia mengatakan, dirinya tahu kalau ibu R menjadi korban setelah wanital Pamekasan tersebut mengirimkan surat ke Polda Lampung.
"Surat itu masuk ke kantor beberapa waktu lalu yang berisikan bahwa korban telah kehilangan kontak dengan pasangannya yang mengaku bernama Romi sudah lama," ujarnya.
"Ibu itu mengirimkan surat ke kantor dan memberitahukan nomor barunya. Sebab, nomor lamanya rusak sehingga tidak ada komunikasi lagi, makanya dia ngirim surat ke kantor saya," kata Romi.
Romi mengatakan, akhirnya ia menelpon nomor yang ada di surat tersebut untuk memberikan pemahaman kalau pelaku bukanlah dirinya.
"Dalam kejadian ini, ada orang yang mengaku saya untuk memeras orang lain dan ini sudah masuk ke dalam kejahatan love scammer," imbuhnya.
Ia mengatakan, dua hari lalu ia telah menelpon korban tersebut.
"Saya mengobrol ringan dulu dengan korban yang merupakan pensiunan guru tersebut," kata Aipda Romi.
"Saat saya telpon, ibu itu langsung marah-marahi saya dan saya kaget," tambahnya.
"Jadi ibu itu bilang ke saya, kamu mau menipu lalu menghilang," tutur Romi menirukan ucapan korban R saat ditelpon.
Baca juga: Viral Kuli Bangunan Ngaku Polisi Ditangkap Saat Bersama Pacarnya
Romi mengatakan, korban ini diancam oleh pelaku setelah adanya video tidak senonoh yang dilakukan korban oleh pelaku bernama Romi.
"Jadi singkat cerita saya itu disangka pelaku," ujarnya.
Selain itu disebutkan ibu R, kalau pimpinan Romi bernama Akmal telah menelpon dan menjelaskan kalau Romi telah ditangkap karena kasus narkoba.
"Jadi Pak Akmal ini, kata korban sebagai pimpinan Romi. Ia menceritakan kalau handphone Romi telah digeledah. Lalu polisi menemukan video korban dengan Romi yang melakukan perbuatan tidak senonoh saat video call dan ditemukan di handphone tersebut," kata Romi.
Ia mengatakan, pelaku ini langsung memeras dan meminta uang agar masalah ini untuk ditutup.
"Jadi dari cerita korban bahwa pelaku meminta awalnya Rp 100 juta, tapi karena korban tidak punya uang sebesar itu maka hanya di transfer Rp 28 Juta," kata Aipda Romi.
Ia mengatakan, korban lalu diminta lagi kedua kalinya untuk mengurus Propam Rp 88 Juta.
Kemudian yang ketiga Rp 10 Juta, keempat Rp 10 Juta, kelimanya Rp 40 Juta, dan keenam Rp 250 Juta.
"Saya kaget dengan angka yang fantastis, dengan total Rp 426 juta. Bahkan disebutkan ada alasan untuk mengganti kerugian negara hingga bayar wartawan agar tidak membuat di blow up," katanya.
Baca juga: Oknum Satpam Asal Bandar Lampung Beli HP Pakai Uang Palsu Ngaku Polisi kepada Korban
Kenal Lewat Facebook
Romi mengatakan, korban telah dijelaskan bahwa ia tidak bermain Facebook, karena korban mengenal pelaku tersebut dari Facebook.
"Saya juga tidak pernah kenal dan tahu ibu itu. Selanjutnya saya ini anggota Polri dan kebanggaan keluarga besar saya," kata Aipda Romi.
Ia mengatakan, dirinya tidak mau mempertaruhkan baju seragam ini untuk hal yang membuat citra buruk Polri.
"Kalau saya bermain seperti itu, mungkin saya sudah lama terungkap. Lalu nomor rekening hingga nomor telpon tersebut juga bukan nomor telepon saya," tambah Romi.
Dia mengatakan, kalau korban adalah seorang ibu pensiunan guru dan umurnya lebih dari 60 tahun.
"Kalau dugaan saya, ibu ini belum pernah menikah dan sepertinya ibu ini merupakan perempuan yang kesepian," imbuhnya.
Korban sendiri telah membuat laporan pemerasan tersebut kepada kepolisian di Pamekasan.
"Saya juga mengimbau kepada ibu-ibu dan wanita untuk bermedsos dengan bijaksana dan jangan gampang baper dan terpengaruh," pesannya.
Ia mengatakan, diharapkan bila baru kenal orang itu hanya sebatas kenal saja dan jangan lebih. .
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
| 450 Dapur SPPG di Lampung Hasilkan 101 Ton Sampah per Hari |
|
|---|
| Pemkab Mesuji Lampung Didorong Ambil Alih Kasus Orangtua Rantai Anaknya |
|
|---|
| DLH Lampung Catat Produksi Sampah Program SPPG Capai 101 Ton per Hari |
|
|---|
| Gubernur Kukuhkan Agus Setiawan Jadi Kepala BPKP Lampung |
|
|---|
| Satlantas Polres Lampung Tengah Gelar Pam Rawan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Anggota-Biddokkes-Polda-Lampung-Aipda-Romi-Indra-Setiawan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.