Korban Dukun Pengganda Uang
Kisah Sahabat Asal Pesawaran Lampung jadi Korban Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet
Empat korban dukun pengganda uang Mbah Slamet dari Pesawaran Lampung saling kenal dan bersahabat dan pergi bersama-sama.
"Kedua pasutri korban ini sempat pergi bersama-sama ke Banjarnegara, lokasi rumah dukun Slamet," kata Pandra.
Para korban diketahui telah tiga kali pergi-pulang Banjarnegara - Lampung untuk menggandakan uang yakni pada April, Juni, dan September 2021 lalu.
"Pada sekitar 25 Juli 2021, korban Suheri menggadaikan satu unit R4 (mobil) untuk bertemu dengan dukun Slamet, tujuannya untuk digandakan uangnya," kata Pandra.
Baca juga: Jenazah Irsad dan Istri Korban Dukun Pengganda Uang Dimakamkan Berdampingan di Pesawaran Lampung
Kemudian Suheri dan Riani berangkat dengan mengendarai Xenia warna silver dan membawa uang sebesar Rp 15 juta.
"Korban berpamitan kepada keluarga untuk bekerja membangun padepokan di Tulung Agung," kata Pandra.
Pada 8 September 2021, Suheri sempat mengabari akan pulang ke Desa Kalirejo.
Namun beberapa jam setelah menelpon, Suheri tidak bisa dihubungi sama sekali.
(Tribunlampung.co.id/TribunJateng/Kompas)
Sempat Diperiksa di Polres Banjarnegara, Ponijo Kini Sudah Dikembalikan pada Keluarganya di Lamteng |
![]() |
---|
Ponijo Telah Diberangkatkan Polres Pesawaran ke Polres Banjarnegara untuk Dilakukan Pemeriksaan |
![]() |
---|
Polres Pesawaran Sudah Minta Keterangan Ponijo, Terkait Peran sebagai Perantara dengan Mbah Slamet |
![]() |
---|
Warga Pesawaran Lampung Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Polisi Selidiki Sosok Perantara |
![]() |
---|
Anak Korban Suheri dan Riana Sempat Diajak Ikut Proyek Pembangunan Rumah Mbah Slamet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.