Perampokan di Lampung Selatan

Hasil Olah TKP, CCTV dan Saksi jadi Bukti Korban Perampokan di Lampung Selatan Bohong

Polres Lampung Selatan selidiki perampokan dengan olah TKP, CCTV dan saksi hasilnya korban perampokan bohong dan buat laporan palsu.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dominius
Polres Lampung Selatan ungkap korban perampokan bohong dan buat laporan palsu dari hasil olah TKP, CCTV dan keterangan saksi. 

Perampokan itu terjadi saat korban hendak menyetor uang tunai ratusan juta ke Bank BNI Kalianda, Rabu (21/6/2023) sekitar pukul 12.30 WIB.

Kejadian itu dialami Jumani di jalan penghubung antara Desa Klaten, Sumbersari, dan Pasuruan.

Jumani mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion nopol B 6544 PRI seorang diri.

"Saya berangkat dari rumah jam setengah 12 siang melewati jalan penghubung antara Desa Klaten, Sumbersari, dan Pasuruan," kata Jumani saat ditemui di kediamannya, Kamis (22/6/2023).

Jumani mengaku hampir setiap hari melewati jalan tersebut.

Tiga kali dalam seminggu ia melintasi jalan itu untuk menyetor uang tunai ke Bank BNI Kalianda.

Ia tidak tahu jika pada hari nahas itu ada orang yang mengikutinya.

Korban baru sadar ada yang menguntitnya sekitar 1 kilometer sebelum tiba di lokasi kejadian.

"Saya merasa seperti ada yang mengikuti sejak melewati bawah flyover arah ke Desa Sumbersari (Penengahan)," ujarnya.

Namun, ia tidak menaruh curiga kepada orang tersebut.

"Ada satu motor di belakang motor saya seperti sedang mengikuti. Mereka berboncengan pake motor Honda Beat warna ungu magenta hitam, tidak memakai nomor polisi," beber Jumani.

"Perawakannya seperti saya, kurus tinggi. Keduanya pake jaket hitam. Yang satu pake helm putih, yang satu pake helm hijau," ucapnya.

Ketika sampai di Desa Sumbersari arah Desa Pasuruan, tiba-tiba motornya ditendang dari arah samping kanan.

Ia hilang kendali dan terjatuh di parit.

Saat terbangun, ia sudah ditodong pelaku dengan benda seperti pistol.

"Saya ditodong seperti pistol. Saya tidak tahu itu pistol beneran atau pistol mainan. Yang jelas bentuknya menyerupai pistol," ucapnya.

Wajahnya ditodong dari jarak kurang lebih dua meter.

Dalam kondisi ketakutan, korban tak sadar tas selempangnya dibawa kabur pelaku.

Ia mengaku sudah tidak ingat lagi kejadian setelahnya.

(Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved