Perang Sarung Berujung Maut

Selesai Diautopsi, Korban Perang Sarung Kalianda Dimakamkan

Hendri ayah korban LRF (14) menjelaskan setelah selesai diautopsi anaknya dimakamkan di TPU desanya.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
Suasana rumah duka korban meninggal diduga akibat perang sarung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Hendri ayah korban LRF (14) menjelaskan setelah selesai diautopsi anaknya dimakamkan di TPU desanya.

LRF (14) warga Kecamatan Kalinda, Lampung Selatan meninggal dunia akibat perang sarung, Senin (18/3/2024).

LRF sempat dibawa ke bidan di Desa Kecapi, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan

Karena bidan tersebut tidak sanggup menanganinya, lalu korban dibawa ke RSUD Boob Bazar Kalianda.

Namun, naas nyawa korban tidak dapat tertolong.

LRF merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Hendri dan Supriati.

Abang korban sudah bekerja di Pulau Jawa.

LRF merupakan siswa di SMP Muhamadiyah pematang yang saat ini duduk dibangku kelas 2.

Hendri ayah korban LRF (14) menyebut setelah selesai diautopsi anaknya dimakamkan hari ini di TPU desanya.

"Setelah selesai diautopsi langsung dimakamkan hari ini di TPU desanya. Tadi dari pihak rumah sakit katanya selesai jam 2 dan langsung dibawa ke TPU," ujar Hendri.

Hendri menyebut beberapa teman anaknya sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.

"Kalau nggak salah sudah ada 5-6 orang teman anak saya yang dipanggil, yang waktu itu bareng anak saya. Mereka naik 3 motor dengan cara berboncengan," ujarnya.

Dirinya tidak melihat ada tanda-tanda kekerasan ditubuh anakanya.

Ia menyebut dirinya hanya melihat ada luka lecet dibagian lutut.

"Kalau luka-luka gitu saya nggak lihat. Karena kejadiannya cepat sekali. Saat saya dikabarin disuruh datang ke bidan, terus dari situ kan anak saya disuruh bawa ke RSUD Bov Bazar," katanya.

"Saya nggak lihat ada luka, kecuali luka lecet yang ada di lututnya," sambungnya.

Ia menyebut saat itu anaknya ijin berangkat teraweh.

Lalu, sepulang dari teraweh anaknya sempat pulang ke rumah.

Kemudian, korban sempat ijin ke dirinya untuk bermain dengan teman-temannya.

Tak selang berapa lama dirinya sempat melihat anaknya dibawa teman-temannya menggunakan motor.

"Saya waktu itu lagi di pos ronda, terus liat teman-temannya lewat bawa motor, bawa anak saya juga. Cuma mereka nggak mampir," katanya.

"Tak selang berapa lama, temennya itu nyamperin saya katanya anak saya lagi di bidan desa. Saya langsung ke sana," sambungnya.

Sesampainya di lokasi, dirinya mendapati anaknya sudah dalam keadaan lemas.

Pihak bidan pun tidak sanggup mengobati anaknya.

Pihak bidan pun menyarankan dirinya untuk membawa anaknya ke RSUD Bob Bazar.

Saat perjalan ke RSUD Bob Bazar, anaknya sudah dalam keadaan lemas.

"Pas di jalan saya ajak ngomong di udah nggak respon," ujarnya.

Sesampainya di RSUD Bob Bazar, pihak rumah sakit menyebut anaknya meninggal dunia di perjalanan.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved