Berita Lampung

Atraksi Pencak Silat di Pesisir Barat, Lampung Pukau Ribuan Penonton Ngawol Mincak

Berbagai atraksi pencak silat Lampung yang ditunjukkan pada gelaran Ngawol mincak di Pesisir Barat, Lampung berhasil memukau ribuan penonton.

Penulis: saidal arif | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Saidal Arif
Berbagai atraksi pencak silat Lampung yang ditunjukkan pada gelaran Ngawol mincak di Pekon Penengahan Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat, Lampung berhasil memukau ribuan penonton. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Berbagai atraksi pencak silat Lampung yang ditunjukkan pada gelaran Ngawol mincak di Pekon Penengahan Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat, Lampung berhasil memukau ribuan penonton.

Ngawol mincak sendiri merupakan tradisi  secara turun-temurun yang diadakan setiap tanggal 4 Syawal Idul Fitri.

Baca juga: Lestarikan Budaya, IMMPL Pesisir Barat Kembali Gelar Ngawol Mincak

Pantauan Tribun Lampung di lokasi ribuan penonton nampak memadati tempat di selenggarakannya Ngawol mincak, mereka sangat antusias menyaksikan berbagai atraksi silat Lampung Pesisir yang di peragakan oleh para peserta.

Mereka yang mengikuti lomba tari pincak silat ini bukan hanya dari kalangan orang dewasa saja, namun juga diikuti oleh anak-anak.

Di antara tari pincak silat yang diperagakan yakni tari kipas, tangan kosong, tari lading (pisau), tari pedang dan lainnya.

Dengan diiringi tabuhan musik dan Gong khas Lampung Pesisir, secara berpasangan-pasangan para peserta memperagakan berbagai gerakan bela diri.

Riuh suara penonton, saat para pesilat memperagakan gerakan tari lading dan tari pedang.

Dengan gerakan cepat dan lincah para pesilat mengayunkan pedang ke arah lawannya.

Sambil sesekali melakukan gerakan provokatif untuk memancing emosi peserta lainnya.

Begitu juga gerakan tukang Sasa (wasit) nampak sangat gesit mengimbangi gerakan para pesilat, agar keduanya tidak sampai bersentuhan.

Ketegangan para penonton bertambah, saat kedua pesilat mencoba saling menyerang secara bersamaan.

Peratin (Kepala Desa) Pekon Penengahan Miftah Farid mengatakan, kegiatan ini bukan untuk adu kesaktian atau lainnya, namun dalam rangka melestarikan tradisi para leluhur yang telah di wariskan secara turun temurun.

"Untuk penilaiannya sendiri dilihat dari seberapa halus dan lincah dari gerakan yang dilakukan peserta,"ungkapnya.

Selain itu kegiatan ini juga digelar untuk memperat tali persaudaraan dan persatuan di tengah-tengah keberagaman.

Ia berharap tradisi ini bisa terus dilestarikan oleh generasi penerus dan tidak ditinggalkan ditengah kemajuan teknologi.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved