Liputan Khusus
Penumpang Kapal Bisa Turun di Halte, BPTD Akan Bangun 9 Halte Sungai di Lampung
BPTD Kelas II Lampung berencana membangun halte sungai pertama di Lampung pada tahun 2024, tepatnya di Kabupaten Mesuji.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Teguh Prasetyo
Sehingga pihaknya sangat berharaphaltesungai tersebut bisa berkembang pada tahun-tahun berikutnya, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Menunjang Keterhubungan
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo mengatakan, terkait kondisi keterhubungan akses darat di Lampung saat ini memang belum sepenuhnya terhubung.
"Kita berharap moda transportasi sungai ini nantinya dapat menunjang keterhubungan darat dan laut. Sehingga perdagangan logistik antardaerah bisa terhubung dengan baik," kata dia.
"Visi pak gubernur salah satunya mengembangkan infrastruktur dalam rangka mendukung efisiensi biaya dan konektivitas. Dan salah satunya pengembangan pelabuhan regional yang akan meningkatkan efisiensi dan konektivitas antardaerah," jelasnya.
Bambang mengatakan, moda transportasi darat di Lampung memang belum 100 persen terhubung.
Adapun sejumlah daerah rawa dan daerah yang bergantung moda transportasi sungai di Lampung, di antaranya ada di Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Lampung Tengah, dan Lampung Timur.
"Contoh Kabupaten OKI di Sumatera Selatan merupakan daerah rawa yang masih harus melalui Tanah Merah di Lampung untuk terhubung ke daratan. Jadi, nantinya transportasi sungai ini akan menunjang perhubungan darat, karena keduanya akan berjalan beriringan," imbuhnya.
Namun, Bambang menegaskan bahwa ketika akses jalan darat terhubung, bukan berarti transportasi air dihapus.
"Transportasi air ini begitu penting. Lampung memiliki potensi luar biasa untuk moda transportasi sungai, karena banyak memiliki sungai besar untuk angkutan perairan untuk logistik," imbuhnya
"Karena moda transportasi yang paling murah terutama untuk angkutan logistik adalah transportasi air, baik sungai ataupun laut. Karena air itu milik Tuhan dan untuk memanfaatkannya tidak perlu membutuhkan infrastruktur yang rumit," imbuhnya.
Bambang pun mengatakan bahwa kondisi transportasi sungai di Lampung saat ini memang berbeda dengan zaman dulu yang menjadikan sungai sebagai moda transportasi utama.
"Tapi transportasi sungai ini tidak boleh dimatikan, contoh Lampung memiliki transportasi sungai yang produktif di Rawajitu yang bisa menghubungkan antarkecamatan, antarkabupaten, bahkan antarprovinsi menuju OKI Sumsel," kata dia.
Selain itu, Bambang mengatakan, masih ada beberapa daerah di Lampung yang bergantung dengan moda transportasi sungai.
"Moda transportasi sungai di Lampung ini ada di beberapa daerah yang memiliki sungai besar, seperti Kabupaten Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Sungai Cabang dan Way Seputih di Lampung Tengah, kemudian di Lampung Timur," jelasnya.
Terkait rencana pembangunan halte sungai di Lampung, Bambang mengapresiasi langkah yang dilakukan BPTD.
"Kami terimakasih dan mendukung BPTD yang sudah peduli terhadap keselamatan, sarana prasarana, dan fasilitas penyebrangan sungai yang rencananya akan dibangun di SP 8 Mesuji, tepatnya di samping Tanah Merah," pungkasnya. (TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/HURRI AGUSTO/AGUSTINA SURYATI)
695.962 Usaha Sudah Pakai QRIS, di Lampung Tumbuh 27,80 Persen per Tahun |
![]() |
---|
Kendaraan ODOL Picu Jalan yang Sudah Diperbaiki di Lampung Cepat Rusak |
![]() |
---|
Gubernur Lampung Target Jalan Mantap 98 Persen Lima Tahun ke Depan |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Targetkan 52 Ruas Jalan Diperbaiki Tahun Ini |
![]() |
---|
Dulu Kubangan Kini Beton, Progres Perbaikan Jalan Provinsi di Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.