Berita Terkini Nasional

Awal Mula Pembunuhan Janda Muda di Wonogiri, Sempat Hilang Misterius Sebulan

Awal mula pembunuhan terhadap janda muda bernama Kartika Margarety Diah Pratiwi atau KM (28), terungkap setelah ia tiba-tiba hilang misterius.

TribunSolo.com/Istimewa
Supriyanto (merah) saat diamankan anggota Polres Wonogiri karena kasus pembunuhan. Awal mula pembunuhan terhadap janda muda bernama Kartika Margarety Diah Pratiwi atau KM (28), terungkap setelah ia tiba-tiba hilang misterius selama satu bulan. 

Dia mengatakan, motif dari pembunuhan itu adalah sakit hati. 

"Motif karena sakit hati, pertama karena kalau tidak salah korban menyampaikan kepada pelaku bahwa korban mau rujuk kepada suaminya," ucap Anom, saat di konfirmasi TribunSolo.com, selasa (24/4/2024).

Sebelum dibunuh, KM sempat cekcok dengan pelaku di dapur rumah tersebut. 

"Mereka berada di dalam dapur, sempat cekcok dan pelaku disiram air panas oleh korban," terangnya. 

Setelah pelaku disiram oleh korban, pelaku membekap korban dengan sebuah handuk.

"Korban dibekap dengan handuk selama 8 menit, sampai akhirnya korban seperti orang kejang-kejang," lanjut Anom.

Mengetahui korban sudah tewas, tubuh korban sempat dibakar oleh pelaku untuk menghilangkan barang bukti.  

"Setelah mati dibakar untuk menghilangkan barang bukti tujuannya itu, tapi kenyataannya di dalam satu karung masih ada bensin," tandasnya.

Disiram Air Panas

Sebelum membunuh janda muda, Supriyanto (44) warga Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri sempat disiram air panas oleh korban. 

Itu terjadi saat dia cekcok dengan korban KM (28) di dapur rumahnya. 

Cekcok ini dipicu lantaran Supriyanto sakit hati. 

Sebab, korban KM ingin kembali rujuk dengan suaminya. 

Diketahui, Supriyanto berpacaran dengan KM yang statusnya adalah seorang janda

Hal ini dibenarkan oleh Kasi Humas AKP Anom Prabowo. 

Dia mengatakan, motif dari pembunuhan itu adalah sakit hati. 

"Motif karena sakit hati, pertama karena kalau tidak salah korban menyampaikan kepada pelaku bahwa korban mau rujuk kepada suaminya," ucap Anom, saat di konfirmasi TribunSolo.com, selasa (24/4/2024).

Sebelum dibunuh, KM sempat cekcok dengan pelaku di dapur rumah tersebut. 

"Mereka berada di dalam dapur, sempat cekcok dan pelaku disiram air panas oleh korban," terangnya. 

Setelah pelaku disiram oleh korban, pelaku membekap korban dengan sebuah handuk.

"Korban dibekap dengan handuk selama 8 menit, sampai akhirnya korban seperti orang kejang-kejang," lanjut Anom.

Mengetahui korban sudah tewas, tubuh korban sempat dibakar oleh pelaku untuk menghilangkan barang bukti.  

"Setelah mati dibakar untuk menghilangkan barang bukti tujuannya itu, tapi kenyataannya di dalam satu karung masih ada bensin," tandasnya.  (*)

( Tribunlampung.co.id / TribunSolo.com )

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved