Jamaah Islamiyah Bubar
Abu Mahmudah Berat Bubarkan Jamaah Islamiyah, 'Kami Tak Boleh Terus di Situasi Baper'
Bubarnya organisasi Jamaah Islamiyah pada 30 Juni 2024 memantik pendapat skeptis dan keraguan sebagian pihak lantaran keputusan itu terkesan mendadak.
Jadi ini conditio sine qua non dan membentuk pribadi yang ingin solidaritas dengan mereka. Nah ketika kita menjelaskan dengan cara-cara santun, Inshaalah akal sehat dan argumentasi ini akan menang, tidak dengan perasaan-perasaan baper.
Keluarga-keluarga pelaku yang masih hidup pun juga tidak masanya lagi diperlakukan disudutkan. Karena misinya mengintegrasikan anak-anak ini jadi bagian bangsa.
T : Benarkah ada kader JI yang bersembunyi, atau jadi DPO, kemudian bersilaturahmi ke Ustaz Siswanto setelah mendengar JI bubar?
AM : Benar, dan saya mengungkapkan fakta-fakta saja. Posisi jamaah ini di hadapan negara ini seperti ini kasusnya sudah demikian banyak. Fakta persidangan saya melihat langsung.
Lalu saya sampaikan dengan bahasa-bahasa seperti ini. Kamu dalam situasi seperti itu, saya sampaikan fakta. Kamu melanjutkan seperti itu, saya tidak akan memaksa. Pikirkan, mau seberapa lama lagi.
Pikirkan keluargamu, istrimu anak-anakmu. Sampai kapan dan berapa lama kamu akan terpisah dalam situasi ini. Tapi saya tidak memaksa, silakan pikirkan baik-baik. Sekiranya kamu perlu komunikasi dengan saya, silakan komunikasi.
Dengan cara komunikasi seperti itu, mereka akhirnya menyadari, dan memahami. Oh iya Ustaz kami percaya.
T : Ada nggak yang kemudian menegakkan kepalanya (berontak)?
AM : Awalnya ada yang seperti itu. Tapi kita tetap saja sampaikan dengan cara santun. Ndak papa kamu mau seperti itu, tapi kalau jumlah besar senior kembali ke negara, kamu mau sama siapa.
Kami bisa berdiri seperti para senior ini…kalau kira-kira sanggup..hehehehehe! Tapi Inshaalah sejauh ini mereka bersedia mendengar. Kadang-kadang memerlukan waktu.
Bisa dibayangkan, sudah bertahun-tahun, berpuluh tahun seperti ini, tiba-tiba kereta berhenti. Ndak main-main. Beritanya ke dalam aja besar, apalagi keluar.
T : Saya kira-kira ini akan semakin menggaung, apalagi tokoh-tokoh seperti Ustaz Siswanto dan Ustaz Anshori begitu terbuka.
AM : Mudah-mudahan, saya kira harapannya begitu, kita ingin membantu menintegrasikan mereka, kami tidak ingin mewariskan kepada anak-anak kami itu stigma.
Karena mungkin kekeliruan dan salah langkah para orang tua ini, mereka teralienasi, potensinya tidak bisa disumbangkan ke hal positif.
T : Bagaimana dengan mereka yang dulu kader JI melakukan aksi kekerasan atas inisitiaf pribadi, apakah juga akan direngkuh atau berlepas diri?
Kisah Kader Jamaah Islamiyah 10 Tahun Jadi Buron, Sabarno: Saya Tahu Dilacak Densus 88 |
![]() |
---|
Jejak Akhir Petualangan Noordin M Top, Petinggi Jamaah Islamiyah Tewas di Kota Solo |
![]() |
---|
Eks Ketua Mantiqi II Jamaah Islamiyah Usulkan Sosialisasi Bubarnya JI Dipercepat |
![]() |
---|
Sabarno, Eks Prajurit Jamaah Islamiyah Pernah Ikut Kursus Perang di Filipina |
![]() |
---|
Senjata Organik M-16 Milik Prajurit Jamaah Islamiyah Dibuang di Aliran Bengawan Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.