Berita Lampung

Percepat Atasi Masalah Sampah di Pringsewu Lampung, Pj Bupati Temui Direktur Sanitasi PUPR

Pj Bupati Marindo Kurniawan menemui Direktur Sanitasi, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR Tanozisochi Lase.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Diskominfo
Pemkab Pringsewu rapat dengan PUPR di Jakarta.  

Tribunlampung.co.id, PringsewuPj Bupati Marindo Kurniawan menemui Direktur Sanitasi, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tanozisochi Lase di ruang rapat kantor Direktorat Sanitasi, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Jakarta.

Upaya itu dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan fasilitas pengelolaan sampah pada Tempat Pembuangan Akhir Sampah  (TPAS)  Bumiayu, Pekon Bumiayu, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Kunjungan Marindo Kurniawan ke Jakarta turut didampingi Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pringsewu Ahmad Syaifudin serta Kadis Lingkungan Hidup Akhmad Fadoli beserta Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Araina Dwi Rustiani, Selasa (1/10/2024) kemarin.

Marindo mengatakan, kunjungan merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya terkait persyaratan yang dibutuhkan untuk usulan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bumiayu.

“Kini usaha tersebut sudah 100 persen dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu,” kata Marindo.

“Untuk diketahui bahwa keberadaan TPAS Bumiayu saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, dengan tumpukan sampah yang semakin meningkat, dan rawan mencemari lingkungan sekitar,” katanya.

Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Pringsewu Akhmad Fadoli, menyampaikan bahwa timbunan sampah selama Kabupaten Pringsewu berdiri sudah mencapai 585.000 ton atau rata-rata 50.000 ton per tahun. 

Dari jumlah tersebut, baru sekitar 39,07 persen yang terkelola, sedangkan 60,93 persen lainnya tidak terkelola dan dibuang sembarangan oleh masyarakat. 

“Disisi lain, kondisi lokasi open dumping atau tempat penumpukan sampah yang ada di TPAS Bumiayu juga sudah overload, dengan rata-rata sampah masuk 42 ton setiap harinya,” paparnya. 

Sedangkan Kadis PUPR Kabupaten Pringsewu Ahmad Syaifuddin mengungkapkan pemerintah telah membebaskan lahan seluas 3,96 hektar yang lokasinya berdampingan dengan TPAS saat ini. 

Lokasi ini, kata Ahmad, dipersiapkan untuk pengembangan pengelolaan sampah.

Estimasi anggarannya mencapai 35 milyar yang diperuntukan untuk pematangan lahan, gedung, instalasi, kantor, peralatan pendukung dan mesin pengolahan sampah

“Saat ini kami telah menandatangai kerjasama dengan pihak ketiga yang siap menampung offtaker atau produk dari pengolahan sampah berupa sampah plastik, pupuk organik, besi, aluminium, beling, kertas dan turunannya,” ungkapnya.

Direktur Sanitasi, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR Tanozisochi Lase menyambut positif atas keseriusan Pemkab Pringsewu untuk pembangunan infrastruktur tersebut. 

Pihaknya segera menindaklanjuti usulan tersebut dengan berkoordinasi dengan pihak Balai yang ada di Lampung.

“Insya Allah, saya sendiri akan ke Pringsewu untuk menandatangai nota kerjasama dalam mewujudkan pembangunan TPST di Bumiayu,” kata dia.

Ia juga menyarankan untuk segera dibuat desain besar pengelolaan sampah di Kabupaten Pringsewu untuk memenuhi target 70 persen sampah terkelola. 

Termasuk sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan, serta pembagian tugas yang akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan Pemkab Pringsewu, yang kesemuanya akan dituangkan dalam naskah perjanjian kerjasama. 

(Tribunlampung.co.id/Oky Indrajaya)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved