Berita Lampung

Banjir Picu Jembatan Putus di Waway Karya Lampung Timur

Banjir menyebabkan putusnya jembatan di Desa Mekar Karya, Kecamatan Waway Karya, Lampung Timur, Rabu (22/1/2025).

Istimewa
Banjir menyebabkan putusnya jembatan di Desa Mekar Karya, Kecamatan Waway Karya, Lampung Timur, Rabu (22/1/2025). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Banjir menyebabkan putusnya jembatan di Desa Mekar Karya, Kecamatan Waway Karya, Lampung Timur, Rabu (22/1/2025). 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Timur Thabrani Hasyim mengatakan, putusnya jembatan membuat warga harus memutar dengan melalui jalur lain.

"Ya jembatan putus di Kecamatan Waway Karya. Ada jalan lain, cuma muter," kata dia, Kamis (23/1/2025).

Ia menyebut, jembatan yang rusak terbilang sudah tua. Saat diterjang air cukup deras, jembatan hanyut terseret air.

"Jembatan memang sudah tua. Dari kita (BPBD) sudah turun. DPRD juga sudah turun. Ya semoga saja tahun ini diperbaiki," imbuh dia.

Di sisi lain, BPBD Lampung Timur mencatat terdapat puluhan desa di Bumei Tuwah Bepadan yang terdampak banjir. Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlahnya mencapai 31 desa.

Thabrani Hasyim menuturkan, sebanyak 31 desa yang terdampak banjir tersebar di sejumlah kecamatan, yakni Way Bungur, Sekampung Udik, Batanghari, Sukadana, Sekampung, Raman Utara, Bumi Agung, Mataram Baru, Jabung, dan Waway Karya.

Akibat banjir, BPBD mencatat 2.391 jiwa dari 859 KK ikut terdampak. Selain itu, banjir juga merendam sejumlah area persawahan.

"Luapan air di Sungai Batanghari, Sungai Way Sekampung, dan Sungai Way Kandis yang merupakan sungai besar di Provinsi Lampung," jelasnya.

Thabrani mengaku pihaknya akan mengusulkan pembangunan tanggul sepanjang 800 meter sebagai langkah mengantisipasi banjir

Tanggul tersebut akan dibangun di wilayah Desa Mekar Jaya, Kecamatan Jabung.

"Ya sangat penting. Kalau tidak ada tanggul itu, masyarakat tetap banjir terus. Kita pernah mengusulkan peninggian tanggul. Kalau pembangunannya belum," tambahnya.

Ia menuturkan, dengan adanya tanggul sepanjang 800 meter, air sungai tidak akan memasuki permukiman warga. 

"Kalau ada tanggul, air otomatis tidak masuk ke permukiman warga. Kita sangat mengharapkan itu," bebernya. 

(Tribunlampung.co.id/M Humam Ghiffary)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved