Berita Lampung
Mahasiswi di Lampung Dirawat di RSUDAM karena Alami Kekerasan Asusila
Mahasiswi di Lampung berinisial MA mendapatkan perawatan di RSUDAM pasca mengalami tindakan kekerasan asusila.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku, dengan mengedepankan prinsip kerahasiaan, keselamatan korban, serta akuntabilitas proses.
“Kami berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan kekerasan dengan serius, proses kami lakukan untuk dipercepat atau diperlambat, melainkan untuk memastikan bahwa setiap langkah berjalan sesuai
prosedur dan memberikan perlindungan maksimal kepada korban,” kata Ketua Satgas PPKPT Itera, Winati.
PPKPT Itera mengimbau kepada seluruh pihak untuk menghormati proses yang sedang berjalan dan menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi.
Ia mengatakan, guna menjaga privasi, kenyamanan, dan keselamatan semua pihak yang terlibat.
Hingga saat ini, PPKPT Itera belum menerima informasi atau pembaruan lebih lanjut dari pihak pengacara korban terkait perkembangan laporan mereka ke kepolisian.
PPKPT Itera akan terus bekerja secara transparan, adil, dan berpihak pada korban dalam rangka menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan.
Pihaknya melakukan penanganan, sebagai bentuk komitmen pada transparansi, akuntabilitas, dan
profesionalisme dalam menangani kekerasan.
Adapun kronologi penanganan kasus kekerasan asusila tersebut yakni mulai 21 April 2025 bahwa Satgas PPKPT Itera menerima tembusan surat somasi dari pengacara.
Diduga ada salah satu mahasiswa menjadi korban kekerasan yang terjadi pada 21 April 2025.
Dugaan kasus kekerasan asusila itu terjadi sekitar Februari 2024.
"Walaupun tembusan tersebut belum memenuhi syarat sebagai laporan resmi kepada Satgas PPKPT Itera sesuai Permendikbudristek No. 55 Tahun 2024, PPKPT Itera secara proaktif segera menghubungi dan mengundang korban untuk klarifikasi dan memberikan dukungan awal," ujarnya.
Kemudian 28 April 2025 bahwa tim Penanganan PPKPT Itera melakukan pertemuan dengan korban untuk mengklarifikasi isi somasi yang dilayangkan, memberikan pendampingan awal.
Serta memastikan korban mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
"Dalam pertemuan tersebut, korban menyampaikan bahwa ia berencana membawa kasus ini ke ranah kepolisian," kata Winati.
Korban terlebih dahulu menyampaikan somasi yang ditembuskan ke Itera sebagai bentuk itikad baik untuk menjaga nama baik institusi.
| Mayoritas Pekerja di Lampung Masuk Kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah |
|
|---|
| Kasus Korupsi Bendungan Marga Tiga Lamtim, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Baru |
|
|---|
| Windi Tersandung Kasus Sayat Alat Vital, Begini Upaya Hukum Keluarga Tersangka |
|
|---|
| Rekor! 415 Siswa Ikuti Lomba Pidato Bahasa Mandarin se-Lampung |
|
|---|
| Menyayat Hati, Buruh di Lamsel Temukan Tas Bau Busuk dan Ada Belatung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Direktur-Damar-Afrintina-soal-kasus-kekerasan-asusila-mahasiswi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.