Berita Lampung
Entaskan Stunting di Indonesia, BKKBN Pusat dan Tribun Network Inisiasi Solidaritas Genting
Stunting masih menjadi tantangan serius bagi Indonesia dalam upaya menyiapkan generasi emas 2045.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Teguh Prasetyo
Selain itu, dilakukan pula penyaluran bantuan nutrisi dan non nutrisi yang terstruktur.
“Upaya ini bertujuan menciptakan generasi sehat, cerdas, kuat dan tidak stunting dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk memberikan dukungan komprehensif kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS),” ujar Intan.
Dari sisi komunikasi publik, pemerintah juga memiliki strategi khusus agar pesan GENTING mudah dipahami dan diterima masyarakat luas, terutama generasi muda.
“Strateginya adalah dengan menggunakan kombinasi strategi komunikasi publik yang berfokus pada pemahaman dan penerimaan audiens, khususnya generasi muda. Pemerintah memanfaatkan media sosial dengan konten menarik seperti visual singkat dan padat, serta penyampaian pesan melalui kanal yang disukai anak muda seperti Reels dan Story.
Selain itu, lanjutnya penting untuk melakukan dialog dua arah melalui ruang interaksi dan menanggapi komentar, sehingga pemerintah dapat membangun transparansi dan kepercayaan publik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Intan menekankan pentingnya sinergitas antara korporat, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem berkelanjutan dalam mendukung keluarga bebas stunting.
“Sinergitas antara tiga elemen tersebut harapannya dapat menciptakan ekosistem berkelanjutan untuk keluarga bebas stunting melalui pembagian peran yang jelas. Pemerintah menetapkan kebijakan dan regulasi, korporasi berkontribusi melalui program CSR dan inovasi, sementara masyarakat berperan aktif dalam keluarga dan komunitas. Kerja sama ini menciptakan dampak yang lebih besar dan terintegrasi, mulai dari peningkatan gizi, layanan kesehatan, sanitasi, hingga edukasi,” terangnya.
Intan menyampaikan pesan dan imbauan bagi masyarakat Lampung agar menumbuhkan semangat berbagi dan peduli terhadap program GENTING, sehingga dapat tumbuh menjadi budaya yang berkelanjutan.
“Pesan kami, tentunya dimulai dari diri sendiri dan keluarga kita, karena gerakan kecil inilah yang akan menumbuhkan budaya kepedulian yang lebih besar. Diwujudkan melalui keterlibatan aktif dengan menjadi orang tua asuh bagi Keluarga Risiko Stunting,” kata Intan.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam gerakan nasional ini.
“Ayo bersama-sama kita cegah stunting dengan menjadi orang tua asuh bagi Keluarga Risiko Stunting, guna mewujudkan visi dan misi bapak Presiden, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) demi Lampung Maju,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
| Pemkab Mesuji Lampung Didorong Ambil Alih Kasus Orangtua Rantai Anaknya |
|
|---|
| DLH Lampung Catat Produksi Sampah Program SPPG Capai 101 Ton per Hari |
|
|---|
| Gubernur Kukuhkan Agus Setiawan Jadi Kepala BPKP Lampung |
|
|---|
| Satlantas Polres Lampung Tengah Gelar Pam Rawan |
|
|---|
| Kuliah Arsitektur UBL Dapat Mengikuti Pertukaran Pelajar ke Jepang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Pegawai-BKKBN-Lampung-saat-mengikuti-zoom-meeting-bersama-BKkBN-Pusa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.