Keyakinan Taufan Selamat, 3 Hari Terjebak Reruntuhan Bangunan Ponpes Sidoarjo

Keyakinan Taufan Saputra Dewa (13), santri asal Dupak, Surabaya, membuatnya selamat dari tragedi runtuhnya bangunan Pesantren (Ponpes) Al Khoziny.

Surya.co.id/Dokumentasi Basarnas
PENCARIAN KORBAN - Petugas gabungan saat melakukan evakuasi korban reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo, Rabu (1/10/2025). Sampai hari keempat pencarian, terhitung ada 108 orang korban dalam peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sidoarjo - Keyakinan Taufan Saputra Dewa (13), santri asal Dupak, Surabaya, membuatnya selamat dari tragedi runtuhnya bangunan Pesantren (Ponpes) Al Khoziny.

Padahal, saat tertimpa reruntuhan bangunan, posisi Taufan bisa dibilang nyaris tak selamat. Ia tertimpa puing dan terjebak dalam posisi telentang, dengan jarak seng hanya sekitar tiga jari dari wajahnya.

Taufan menjadi satu di antara 108 korban ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) pada Senin (29/9/2025) sore. Musala tersebut ambruk saat para santri tengah melaksanakan salat asar berjamaah. 

Ponpes Al Khoziny adalah satu di antara pesantren yang berada di Sidoarjo, Jawa Timur. Pesantren ini dikenal sebagai pusat pendidikan Islam yang mengajarkan ilmu agama sekaligus pendidikan umum.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari Surya.co.id, Taufan berhasil selamat setelah terjebak selama 3 hari di bawah reruntuhan bangunan. 

Ditemui di RSUD Notopuro Sidoarjo, Kamis (2/10/2025), tempat ia dirawat seusai evakuasi, Taufan menceritakan, detik-detik tragedi tersebut terjadi.

Sore itu, Taufan terlambat bergabung saat salat Ashar. Ia baru ikut di rakaat kedua, sebelum akhirnya mendengar suara gemuruh dan seketika bangunan roboh. 

Begitu bangunan runtuh, Taufan dan santri lainnya tak sempat untuk menyelamatkan diri. Ia pun tertimpa puing dan terjebak dalam posisi telentang, dengan jarak seng hanya sekitar tiga jari dari wajahnya.

“Saya yakin, saya bisa hidup,” kata Taufan saat diwawancarai.

Selama 3 hari di bawah reruntuhan, Taufan tetap sadar dan terus berdoa agar segera diselamatkan. 

Ia mengaku, menerima suplai air dan makanan dari petugas penyelamat yang mengetahui keberadaannya.

Petugas akhirnya berhasil mengevakuasi Taufan pada Rabu sore (1/10/2025). 

Saat ini, ia masih menjalani perawatan medis, akibat kaki kirinya yang terluka karena terjepit puing bangunan.

“Kondisi saya sekarang lumayan baik,” ujar Taufan yang kini dirawat didampingi keluarganya.

Peristiwa ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny ini menimbulkan kepanikan di kalangan santri dan warga sekitar.

Sumber: Surya
Halaman 1/3
Tags
Ponpes
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved