Keyakinan Taufan Selamat, 3 Hari Terjebak Reruntuhan Bangunan Ponpes Sidoarjo

Keyakinan Taufan Saputra Dewa (13), santri asal Dupak, Surabaya, membuatnya selamat dari tragedi runtuhnya bangunan Pesantren (Ponpes) Al Khoziny.

Surya.co.id/Dokumentasi Basarnas
PENCARIAN KORBAN - Petugas gabungan saat melakukan evakuasi korban reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo, Rabu (1/10/2025). Sampai hari keempat pencarian, terhitung ada 108 orang korban dalam peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. 

Identifikasi terhadap para korban dilakukan berdasarkan data sekunder medis visual serta properti barang milik korban. 

Selain itu, identifikasi juga dilakukan dengan metode primer berupa sidik jari dan gigi, diperkuat dengan data medis serta barang milik korban. 

Biddokkes Polda Jatim menyediakan tiga Posko Disaster Victim Identification (DVI) selama berlangsungnya operasi pencarian korban runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim AKBP dr Adam Bimantoro SpAn FCC MBiomed, mengatakan Posko Ante-Mortem ditempatkan di kampus putri area ponpes, Post-Mortem di RSUD Sidoarjo dan RSI Siti Hajar Sidoarjo sejak Senin (29/9/2025).

Disebutnya, Posko Ante-mortem berfungsi mengumpulkan data dari keluarga yang merasa kehilangan beberapa kerabatnya karena suatu kejadian bencana.

Data yang dikumpulkan petugas meliputi identitas pribadi, ciri-ciri fisik, termasuk foto terbaru korban. 

Data tersebut nantinya akan dicocokkan dengan hasil pemeriksaan medis dari Posko Post-Mortem.

Berita selanjutnya Politisi PDIP Minta Menkeu Purbaya Tak Asal Bicara, Soal Pertamina Malas Bangun Kilang

Sumber: Surya
Halaman 3/3
Tags
Ponpes
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved