Berita Terkini Nasional

Kesaksian Ihsan Bukan Penyuka Sesama Jenis, Termakan Bujuk Rayu Novrianto

Di hadapan polisi, Ihsan (44), warga Perawang Barat, Kabupaten Siak, Riau, mengaku bukan penyuka sesama jenis, namun termakan bujuk rayu Novrianto.

Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra
PEMBUNUHAN - Kapolres Siak AKBP Eka Riandy Putra bersama Kasubbit Dokpol Polda Riau AKBP Supriyanto dan Kasat Reskrim Polres Siak AKP Tidor Laksono mengangkat barang bukti pembunuhan saat konferensi pers, Jumat (31/10/2025) di Mapolres Siak. Di hadapan polisi, Ihsan (44), warga Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, mengaku bukan penyuka sesama jenis, namun termakan bujuk rayu Novrianto (39). 

Tidak hanya itu, tangan kiri Ihsan turut meraba bagian dada istrinya saat Novrianto melancarkan aksinya.

Setelah Novrianto puas, Ihsan pun meminta agar dilayani pula. Istrinya pasrah sambil menangis. 

Setelah mereka berdua puas, lanjut lagi minum tuak. Menjelang subuh, istrinya mandi sambil menangis.

Setelah itu ia pergi ke pasar untuk berjualan. Ihsan sempat mengantar istrinya tersebut hingga ke pintu pagar. 

Sakit Hati Tak Diberi Hotspot Wifi

Pukul 04.54 WIB, Ihsan meminta tethering atau hotspot wifi ke Novrianto. Pukul 05.25 WIB, Novrianto mematikan hotspot pribadinya. Alasannya kuota tinggal 200 mb. 

“Tapi dia masih nonton video porno saya lihat, saya merasa dia hitung-hitungan sementara saya sudah berikan semuanya, jadi saya sakit hati,” ujarnya. 

Saat itu Ihsan melihat parang di dalam ember lalu membacok kepala Novrianto. Korban kaget langsung berdiri dan menanyakan ada apa. Ihsan membacoknya dua kali dan ditangkis korban menggunakan tangan.

Saat itu, korban lari keluar rumah namun pagar terkunci. Saat itulah Ihsan menghabisi korban hingga meninggal.

Sekira pukul 05.34 WIB Ihsan kembali ke rumah untuk mencuci parang. Kemudian menggulung kasur serta kain yang terkena darah untuk dibawa dan dibuang ke belakang rumah dengan ditutupi daun kering.

Ihsan mengambil terpal berwarna biru yang terletak di meja luar rumah dan digunakan untuk menutupi jasad korban. Lalu ditutup lagi dengan menggunakan daun daun pisang dan daun kering diatas jasad tersebut.

Pukul  06.20 WIB istri tersangka pulang  ke rumah. Ia kaget melihat suaminya sepertinya tiba-tiba rajin.

“Tumben rajin mana si gatal itu Pa? Kata istrinya saya. Lalu saya jawab dia sudah dijemput kawannya,” ujar Ihsan. 

Sekira pukul 06.30 WIB tersangka menggali lubang di sisi sebelah kanan jasad korban dengan ukuran panjang 2 meter dan kedalaman 1 meter, kemudian tersangka memasukkan jasad ke dalamnya. 

Pukul 08.30 WIB tersangka masuk ke rumah dalam kondisi berkeringat dan nafas tersengal sengal.

Pada Senin, 27 Oktober 2025 sekira pukul 16.30 WIB tersangka meninggalkan rumah untuk melarikan diri.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved