Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Terkuak Fakta, FN Sempat Kesal di Kelas Sebelum Ledakan Bom di SMAN 72 Jakarta

Fakta baru terkuak dari insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta yang mengakibatkan 92 orang menjadi korban, hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LEDAKAN BOM - Petugas berjaga di tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Fakta baru terkuak dari insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta yang mengakibatkan 92 orang menjadi korban, hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit. Fakta baru tersebut yakni ternyata, terduga pelaku ledakan yakni FN (17), sempat mengungkapkan kekesalannya di kelas, sebelum insiden ledakan tersebut. 

"Untuk anaknya sendiri saya gak pernah lihat, karena informasinya di rumah itu jarang keluar, tidak pernah bersosialisasi," kata dia lagi.

Tak hanya di rumah, F juga dikenal sebagai sosok yang suka menyendiri.

Perilaku Berubah

Seorang teman FN, inisial K, curiga bahwa temannya itu sudah mengincar acara di sekolah.

"Kita tuh pasti ngumpul semua di lapangan. Saya mikirnya dia (FN) ngelakuin (meledakkan diduga bom) pas saat 10 November," kata K sebagaimana dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Cumicumi.

K merupakan teman FN dari TK. Sewaktu kecil, menurut K, FN merupakan anak yang ceria. Mereka bahkan sering bermain bersama.

Namun, sejak tumbuh dewasa, FN disebut menjadi pribadi yang pendiam.

Sebelum ledakan di SMAN 72 Jakarta, FN sempat bertemu K. Kata K, FN menanyakan satu acara yang akan dilangsungkan di sekolah.

"Saya sempet komunikasi sama dia, 'puncak bulan bahasanya kapan ?'," kata K menirukan pertanyaan F.

K merupakan satu di antara panitia dari acara tersebut.

"Dari dulu suka nyapa, saat saya abis dari toilet dia nannya ke saya, 'bulan bahasanya kapan ? Puncaknya kapan ?'," kata K.

Menurutnya, pertanyaan itu beberapa kali ditanyakan FN padanya. 

"Di waktu berbeda. Dua kali. Gak curiga sama sekali, gak kepikiran sejauh ini," kata K.

Total Korban 96

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan ada 96 korban ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Kini masih ada 29 korban yang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Total yang masih dirawat ada kurang lebih 29 dari 96," jelasnya.

Ia merinci, 14 korban dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, 14 korban di RS Yarsi, dan satu korban di RS Pertamina Jaya.

Menurutnya korban di RS Islam Cempaka Putih 2 di antaranya dirawat di ruang ICU.

"Sisanya kemarin sudah bisa pulang dan mungkin juga dilaksanakan rawat jalan," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved