Berita Terkini Nasional

Prabowo Bongkar Pebisnis yang Puluhan Tahun Makan Uang Negara, "Beli Data dari Luar"

Presiden Prabowo Subianto membongkar pebisnis dalam negeri yang selama puluhan tahun makan uang negara alias mementingkan kepentingan sendiri.

Tangkapan Layar YouTube
PEBISNIS MAKAN UANG RAKYAT - Presiden RI Prabowo Subianto saat pidato di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Presiden Prabowo Subianto membongkar pebisnis dalam negeri yang selama puluhan tahun makan uang negara. Bahkan, Prabowo disebut memiliki data rinci, siapa saja pebisnis yang melakukan tindakan tersebut. Hal tersebut disampaikan mantan Menko Polhukam Mahfud MD. Menurut Mahfud, Presiden sampai membeli data dari luar negeri untuk bisa mengetahui hal tersebut. 

Ringkasan Berita:
  • Mahfud MD mengungkap Presiden Prabowo memiliki data pebisnis dalam negeri yang puluhan tahun merugikan negara, termasuk selisih besar data ekspor–impor.
  • Prabowo meminta Polri dan TNI tegas membela rakyat serta memperbaiki institusi keamanan.
  • Arahan itu memicu Mahfud bersemangat menjalankan tugas di Komisi Reformasi Polri, yang fokus merumuskan solusi sistemik, bukan menangani kasus individual.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto membongkar pebisnis dalam negeri yang selama puluhan tahun makan uang negara alias mementingkan kepentingan sendiri.

Bahkan, Prabowo disebut memiliki data rinci, siapa saja pebisnis yang melakukan tindakan tersebut.

Hal tersebut disampaikan mantan Menko Polhukam Mahfud MD. Menurut Mahfud, Presiden sampai membeli data dari luar negeri untuk bisa mengetahui hal tersebut.

Pebisnis adalah orang yang menjalankan, mengelola, atau mengembangkan suatu usaha atau bisnis dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari Wartakotalive.com, Mahfud mengungkapkan, Presiden Prabowo menunjukkan membeli data dari luar negeri yang berisi sejumlah pebisnis dan pengusaha lokal yang selama puluhan tahun memakan uang dan kekayaan negara.

Hal itu kata Mahfud terjadi usai dirinya dan bersama sejumlah tokoh lain, dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, di Istana Negara pada 7 November 2025.

Usai pelantikan kata Mahfud Presiden Prabowo memberikan arahan kepada mereka secara tertutup.

Ia mengatakan, arahan Presiden berlangsung serius dan penuh penekanan terhadap perbaikan institusi keamanan negara, usai pelantikan.

Menurut Mahfud, apa yang akan diceritakannnya soal pengarahan dari Prabowo secara tertutup ini, juga disaksikan oleh lebih dari 15 orang.

Mahfud menuturkan awalnya Presiden Prabowo sempat memberikan apresiasi kepada para tokoh senior yang hadir, saat bicara di hadapan wartawan. 

“Pak Prabowo bilang, ‘Bapak-bapak ini seharusnya sudah momong cucu, tapi masih mau membantu negara. Kami berterima kasih.’” ujar Mahfud dalam acara podcast di saluran YouTube, Forum Keadilan TV, Kamis (20/11/2025).

Setelah pernyataan pembuka, Presiden meminta wartawan meninggalkan ruangan dan melanjutkan rapat terbatas bersama pejabat tinggi, termasuk Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Dalam rapat tersebut, kata Mahfud Prabowo menekankan Polri harus memperbaiki diri karena tengah berada dalam sorotan publik. 

"Jadi pengarahannya itu menarik. Polri ini harus lebih baik. Sekarang Polri dalam sorotan publik, kata Presiden," ujar Mahfud.

Baca juga: Prabowo Subianto Diminta Berikan Amnesti kepada Silfester Matutina

Menurut Mahfud, Prabowo lalu menyinggung persoalan kebocoran kekayaan negara, terutama dari sektor pertambangan. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved