Sidang Mahasiswa FISIP Unila Tewas

Fakta Sidang Ungkap Aga Trias Tahta Tewas di Lokasi Diksar di Pesawaran, Diseret hingga Ditampar

Fakta persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Gedongtataan mengungkap, bila Aga Trias Tahta (19) Tewas di lokasi Diksar UKM Cakrawala FISIP Unila.

tribunlampung.co.id/r didik budiawan c
Sidang kasus tewasnya mahasiswa FISIP Unila saat Diksar UKM Cakrawala di Pesawaran kembali digelar di PN Gedongtataan, Kamis (5/3/2020). Fakta Sidang Ungkap Aga Trias Tahta Tewas di Lokasi Diksar di Pesawaran, Diseret hingga Ditampar. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Fakta persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Gedongtataan mengungkap, bila Aga Trias Tahta (19) Tewas di lokasi Diksar UKM Cakrawala FISIP Unila.

Diksar lapangan tersebut diselenggarakan di Dusun Cikoak, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.

Kematian Aga Trias Tahta terungkap dalam sidang pemeriksaan saksi, Kamis, 5 Maret 2020 di PN Gedongtataan.

Ada tiga saksi yang diambil keterangan berdasarkan sumpah, yaitu Rizki Gustiani Merliana (18), Cahya Apriani (19) dan Akbar Romeo (18). Seluruhnya adalah peserta Diksar.

Ketika itu persidangan mengambil keterangan saksi ketiga, Akbar Romeo.

 BREAKING NEWS Sidang Mahasiswa FISIP Unila Tewas Dimajukan, 17 Terdakwa Belum Tiba

 Seorang Ayah di Lampung Pukuli Anak Kandungnya Hanya Gara-gara Main di Rumah Tetangga

 Truk Muatan Semen Tercebur Laut di Pelabuhan Merak, Gara-gara Kapal Terus Goyang

 Ayah Mahasiswa FISIP Unila yang Tewas saat Diksar UKM Cakrawala, Terus Kawal Sidang

Dia mengaku telah mendengar pernyataan dari salah seorang panitia, bila Aga sudah tidak ada.

"Mendengar saudara Kholid (panitia) mengatakan (Aga) sudah tidak ada," ungkap Akbar.

Saat itu hari terakhir diksar, Minggu, 29 September 2019.

Akbar menceritakan, peserta Diksar dipisah-pisahkan oleh panitia.

Akbar dipisahkan bersama panitia Kholid dan Aga bersama panitia Bintang.

Sementara posisi Akbar dengan Aga hanya berjarak lima meter.

Namun, Akbar membelakangi posisi Aga bersama Bintang.

Akbar mengaku dengar suara seperti tamparan dari arah Aga berada.

Diketahui kemudian Aga tergeletak tak sadarkan diri. 

Kholid (panitia) yang tadinya bersama Akbar langsung datang membantu Aga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved