Kasus Corona di Lampung
4 Warga Lampung Ditangkap karena Sebar Hoaks Corona
NS menjadi orang keempat yang diamankan Polda Lampung karena telah menyebarkan berita bohong mengenai corona kepada masyarakat luas.
"Saya gak tahu dari mana, ternyata hoaks. Sempat mau saya hapus tapi gak bisa lagi. Saya sangat menyesal saya gak ada niat membuat resah, ternyata malah gini," sesal NS sembari meneteskan air mata.
NS pun mengaku jika caption tersebut ia ambil dari komentar di grup alumni tapi beberapa menit kemudian dihapus.
"Kepada masyarakat Lampung saya minta maaf saya menyesali perbuatannya, saya tidak akan melakukannya lagi atas perbuatan saya saya siap bertanggung jawab. Semua masyarakat kalau dapat berita dikroscek dulu, jangan buru-buru di-share," tandasnya.
Website Diskes
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Lusi mengatakan, pihaknya telah membuat update perkembangan virus corona di Lampung.
"Kami membuat satu web setiap hari data terbaru kami sampaikan jam 10.00 WIB, itu sudah kami rilis update kalau pengen mengecek di situ," katanya, kemarin.
Adapun website yang dimaksud adalah www.dinkeslampungprov.go.id.
"Atau bisa di Instagram kami @dinkeslampung Kami rekap data dari kabupaten/kota dan kami kompilasi dan data jam 10 kami sampaikan," tuturnya.
Lusi menyampaikan dengan adanya berita hoaks bisa membuat kepanikan.
"Kepanikan akan membuat bencana. Seseorang yang stres bisa turun imunitas, tenaga kesehatan juga stres menangani hal ini. Maka kalau ada berita yang belum jelas silakan langsung hubungi hotline servis atau website kami," kata dia.
Informasi dari Pemerintah
Komisi I DPRD Provinsi Lampung mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi jika bukan dari Dinas Kesehatan terkait perkembangan Covid-19 di Bandar Lampung.
Ketua Komisi I DPRD Prov Lampung Yanuar Irawan mengatakan, Provinsi Lampung telah membentuk tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 yang tergabung semua unsur Forkopimda, termasuk DPRD Lampung serta TNI/Polri.
"Ada semua yang mana tim ini diketuai oleh Sekda Provinisi Lampung dengan koordinator Bu Raihana Kadiskes Lampung," ungkapnya.
"Dan semua informasi kami sepakat keluar dan disampaikan satu sumber yakni Bu Reihana. Jadi kalau membutuhkan informasi yang benar ada di Dinas Kesehatan," imbuhnya.
Yanuar menegaskan, belum ada pasien Covid-19 di Lampung yang meninggal dunia.
"Maka kami meminta kerja sama serta tanggung jawab bersama agar tidak menjadi keresahan dan penyakit ini segera berlalu," kata dia.
11 Warga PDP
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menyebut, sampai kemarin jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 157 orang.
Jumlah ini naik 87 orang dari hari sebelumnya yang cuma 70 orang.
"Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat sebanyak 11 orang. Sebelumnya ada 8 orang. Jadi bertambah 3 orang," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Lampung Reihana, Rabu (25/3/2020).
Menurut Reihana, orang yang masuk kategori ODP jika mengalami keluhan seperti demam selama dua minggu, batuk, pilek.
"Jika mengalami itu, maka ODP harus mengisolasi mandiri di rumah dan memakai masker serta alat makan terpisah. Hubungi pihak puskesmas/petugas surveillance jika ingin mengetahui kondisi tubuhnya," beber Reihana.
Untuk pasien positif corona, sampai kemarin belum ada tambahan.
Masih satu orang dan kondisinya stabil.
Ia kembali mengimbau agar masyarakat tenang.
Pemerintah telah menyiapkan semua langkah antisipasi penanganan virus corona.
RS Bandar Nagara Husada di Kota Baru, Jati Agung, juga telah disiapkan.
Alat medis dan ruang isolasi ada 100 bed.
Dokter dan tenaga perawat juga sudah siap.
Untuk rumah sakit rujukan, menurut Reihana, menjadi 30 saja dari semula ditargetkan 78 RS.
Ini sesuai hasil evaluasi yang telah dilakukan.
"Sampai saat ini, alat pelindung diri dan rapid test belum diterima dari Kemenkes. Untuk itu, kita sedang mengusahakan pengadaan sendiri. Pengajuan anggaran penanganan Covid-19 juga bertambah dari Rp 10 miliar jadi Rp 25 miliar. Anggaran di antaranya akan digunakan untuk membeli APD," kata dia.
Disinfectant Booth
Dalam upaya pencegahan virus corona, PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional IV Tanjungkarang telah menghadirkan disinfectant booth atau ruangan khusus untuk penyemprotan disinfektan.
Setiap penumpang yang hendak menaiki kereta akan diminta masuk ke ruangan ini.
Manajer Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Sapto Hartoyo mengatakan, pengadaan ruangan khusus tersebut sebagai upaya PT KAI dalam upaya pencegahan persebaran virus corona.
Menurutnya, setiap upaya pencegahan virus corona di lingkungan PT KAI telah sesuai dengan protokol yang ditetapkan pemerintah.
Hal tak jauh berbeda dilakukan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Bakaueni. Pihak ASDP saat ini sedang menyiapkan lorong penyemprotan disinfektan pada jalur keluar penumpang pejalan kaki di terminal reguler maupun eksekutif.
General Manager PT ASDP cabang Bakauheni Solikin menjelaskan, fokus utama dari Pelabuhan Bakauheni pada penumpang dan kendaraan yang berasal dari pulau Jawa.
Karena saat ini untuk daerah pandemik penyebaran Covid-19 ini tertinggi ada di wilayah Jabodetabek.
“Insya Allah untuk lorong penyemprotan disinfektan ini bisa selesai secepatnya. Sehingga bisa segera difungsikan guna mencegah penyebaran Covid-19,” kata Solikin. (byu/som/ded)