Korban Dukun Pengganda Uang
Bupati Pesawaran Lampung Dendi Ramadhona Bakal Melayat ke Rumah Korban Dukun Pengganda Uang
Bupati Pesawaran Lampung Dendi Ramadhona akan melayat ke rumah para korban dukun pengganda uang rencananya pukul 12.30 WIB.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Bupati Pesawaran Lampung Dendi Ramadhona akan mengagendakan melayat ke rumah korban di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon.
Rencananya kedatangan Bupati Pesawaran Lampung Dendi Ramadhona ke rumah korban dukun pengganda uang di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon dijadwalkan pukul 12.30 WIB.
Kunjungan Bupati Dendi Ramadhona tersebut merupakan kunjungan simpatik kepada keluarga korban atas ulah dukun pengganda uang terlebih sampai merenggut empat korban warga Pesawaran Lampung.
Di mana empat korban tersebut merupakan korban dari Slamet Tohari alias Mbah Slamet seorang dukun pengganda uang palsu.
Korban yang beralamat di Desa Tanjung Rejo merupakan pasutri yakni Irsad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41).
Sedangkan dua korban lainnya di Desa Kalirejo yakni Suheri dan Riani yang juga pasangan suami istri.
Baca juga: 25 Tahun Menikah, Istri Mbah Slamet Kaget Tahu Suaminya Dukun Pengganda Uang
Baca juga: Cerita Pilu Rani Tahu Ayah dan Ibunya Dibunuh Dukun Pengganda Uang
Sebelumnya jajaran Polres Pesawaran, Polda Lampung mendatangi rumah keluarga korban penggandaan uang dari seorang dukun pengganda uang Mbah Slamet.
Ini setelah Polda Lampung mendapati adanya korban baru dalam perkara penggandaan uang yang melibatkan Mbah Slamet alias Slamet Tohari (45).
"Ada tambahan korban penggandaan uang yakni pasangan suami istri asal Pesawaran," kata Kapolda Lampung Irjen Pol Helmi Santika melalui Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Kamis (6/4/2023).
Dia melanjutkan, respon cepat kepolisian melalui Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo langsung dilakukan dengan mendatangi keluarga korban yang ada di Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.
"Tujuannya untuk melakukan identifikasi sekaligus koordinasi bersama Kapolres Banjarnegara, Polda Jawa Tengah," jelas Pandra.
Sehingga keluarga korban bisa segera diberangkatkan untuk mencocokkan dengan data penyidik Satreskrim Polres Banjarnegara.
Total korban asal Lampung hingga saat ini sebanyak empat korban yang merupakan pasangan suami istri asal Kabupaten Pesawaran.
Yaitu Irsyad, Wahyutriningsih, Suheri dan Triani.
Upaya-upaya yang dilakukan Polda Lampung dalam perkara tersebut, dengan cara terus melakukan kerjasama antara Polda Jawa Tengah, Polda Lampung dan Polres Pesawaran dalam ungkap kasus.
Korban Asal Pesawaran 4 Orang
Empat korban asal Pesawaran Lampung yang menjadi korban kekejaman dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah merupakan dua pasangan suami istri ( pasutri ).
Dua pasutri korban dukun pengganda uang di Banjarnegara tersebut sama-sama warga Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Kedua pasutri ini saling mengenal meskipun tinggal di lain desa. Satu pasutri dari Desa Kalirejo dan satu lagi pasutri dari Desa Tanjung Rejo.
Terkait adanya empat orang atau dua pasutri menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah ini Polda Lampung telah mendapatkan informasi dari Polda Jawa Tengah.
Korban yang berasal dari Lampung, bukan hanya sepasang suami istri (pasutri) atau dua orang saja, melainkan ada empat orang.
Kedua pasang pasutri korban keganasan Slamet Tohari sang dukun pengganda uang merupakan sahabat dekat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo saat diwawancarai pada Rabu (5/4/2023).
Pratomo menjelaskan, bahwa kedua pasutri tersebut telah saling mengenal dan keduanya sama-sama melakukan keberangkatan ke lokasi dari Slamet Tohari.
“Dan memang sebenarnya para korban saling memberi tahu dan kemudian berangkat kesana,” kata Pratomo.
Terkait hubungan antara siapa yang mengenalkan Slamet Tohari kepada dua pasutri tersebut Polres Pesawaran masih mendalami perantaranya.
“Jadi, siapa yang memperkenalkan kepada Slamet Tohari ini ada satu orang,” ucap Pratomo.
Dan sampai saat ini masih akan berkoordinasi dengan Polres Banjarnegara untuk mengambil keterangan dari seorang perantara tersebut.
“Terkait apakah perantara itu terlibat atau tidak,” katanya.
“Atau bisa juga perantara itu merupakan seorang korban,” jelas dia.
Korban Baru Berasal dari Desa Kalirejo
Bertambah dua orang lagi korban keganasan pembantaian Mbah Slamet dukun palsu pengganda uang.
Hal tersebut dikatakan oleh Camat Negeri Katon, Enggo Pratama pada Rabu (5/4/2023).
Dikatakannya, selain dari pasangan suami istri Irsad dan Wahyu Triningsih dari Dusun Simbaretnto, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, terdapat dua orang korban lainya asal Pesawaran.
Korban yang yang terbaru yakni, Suheri dan Riani yang menjadi korban pembunuhan dukun palsu pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah itu.
Enggo menjelaskan, pasutri tersebut merupakan warga Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran.
“Kamu bersama kepolisian telah mendatangi rumah korban kedua untuk meminta keterangan dari pihak keluarga,” ucap Camat Negeri Katon tersebut.
Dirinya mengatakan, korban kedua yakni Suheri dan istri pergi bersama dari 25 Juli 2021.
Kemudian hilang kontak dengan keluarga pada 8 September 2021 lalu.
“Kalau korban kedua ini berpamitan kepada keluarga untuk berangkat kerja bangunan di Tulung Agung,” ucap dia.
“Dan korban membawa uang sejumlah Rp 15 juta dan satu unit mobil Daihatsu Xenia,” imbuhnya.
Dirinya menambahkan, keluarga para korban ini akan berangkat ke Banjarnegara untuk melakukan pendampingan dalam melakukan autopsi.
“Hal itu guna memastikan identitas para korban,” jawabnya.
Hal itu dikarenkan korban saat ini sudah menjadi tengkorak.
Dan pengidentifikasiannya harus melalui autopsi dengan menggunakan anak korban sebagai tes dna.
“Kemungkinan mereka akan berangkat dengan difasilitasi oleh Polres Pesawaran,” terang Enggo.
Korban yang sudah diautopsi akan segera diurus pemulangan jenazahnya.
Dan para keluarga korban meminta untuk dimakamkan di Lampung.
(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)
| Sempat Diperiksa di Polres Banjarnegara, Ponijo Kini Sudah Dikembalikan pada Keluarganya di Lamteng |
|
|---|
| Ponijo Telah Diberangkatkan Polres Pesawaran ke Polres Banjarnegara untuk Dilakukan Pemeriksaan |
|
|---|
| Polres Pesawaran Sudah Minta Keterangan Ponijo, Terkait Peran sebagai Perantara dengan Mbah Slamet |
|
|---|
| Warga Pesawaran Lampung Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Polisi Selidiki Sosok Perantara |
|
|---|
| Anak Korban Suheri dan Riana Sempat Diajak Ikut Proyek Pembangunan Rumah Mbah Slamet |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Bupati-Pesawaran.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.