Korban Perdagangan Orang di Lampung

Kesaksian Warga Rajabasa Raya soal Rumah Polisi yang Jadi Tempat Penampungan PMI Ilegal

warga ungkap kesaksiannya mengenai rumah yang diduga dijadikan penampungan para korban di Kelurahan Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: taryono
( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )
Rumah perwira Polri di Kelurahan Rajabasa Raya yang dijadikan tempat singgah pekerja migran Indonesia (PMI). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Fakta baru kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan korban 24 orang asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Kasus 24 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal tersebut saat ini ditangani Polda Lampung.

Saat ini polisi telah menetapkan lima orang tersangka kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Di sisi lain, warga ungkap kesaksiannya mengenai rumah yang diduga dijadikan penampungan para korban.

Lokasi rumah tersebut di Jalan Padat Karya-Perum Polri, Gang Hi Anwar, Kelurahan Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

Rumah tersebut disebut milik perwira Polri berinisial AKBP LW yang juga mantan Kapolres Lampung Utara.

Salah warga setempat, Saidi mengatakan bahwa rumah tersebut sudah lama kosong dan tidak dihuni oleh pemiliknya.

"Itu rumahnya Pak Laksa, dia dulu mantan kapolres Lampung Utara, saya lupa tahun berapa," ujar Saidi saat ditemui Tribunlampung, Rabu (7/6/2023).

"Sejak dia dimutasi sekitar lima tahun lalu rumah itu memang kosong, cuma sesekali aja ada yang masuk buat bersih-bersih," kata dia.

Pantauan tribunlampung, sekeliling rumah tersebut telah terpasang garis polisi.

Rumah itu sendiri terbilang cukup luas dan terdiri dari dua bangunan, yakni bangunan utama yang berada di bagian depan, serta satu bangunan bertingkat yang berada di bagian belakang.

Di bagian gerbang rumah, tertulis plang nama Andi Irsan SH, MH.

Saidi mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti mengenai plang nama tersebut.

"Kalau itu saya enggak tahu pasti, apa dia pengelola atau yang ngurus rumah," ujar Saidi.

Sementara itu, salah seorang warga lainnya, Yanti mengatakan bahwa dirinya mengetahui bahwa ada satu unit Bis tiba di lokasi tersebut pada hari Sabtu (3/6/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved