Liputan Khusus

Fenomena Maraknya Nasi Kucing di Bandar Lampung, Sebulan Omzet Puluhan Juta

Tak hanya jadi tempat nongkrong, angkringan di Bandar Lampung juga menawarkan berbagai hiburan untuk menarik minat pengunjung.

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Nasi kucing alias angkringan yang dulunya menyasar konsumen kantong pas-pasan, kini menjelma jadi tempat nongkrong anak muda di Bandar Lampung. Angkringan di Bandar Lampung pun menyebar luas di berbagai ruas jalan. 

Menurutnya, apa yang disajikannya meniru konsep dari Pendopo Lawas di Yogyakarta.

"Kami jual burger, dimsum, mi goreng, susu cokelat yang harganya berkisar Rp 15-18 ribu dan itu sangat terjangkau," kata Deni.

Begitu juga di Waroeng Sunshine juga menjajakan live akustik music untuk menarik hati para konsumen.

Adapun penyanyinya adalah lokal Bandar Lampung. Sedangkan untuk tempat duduk pengunjung, kami sediakan bean bag warna-warni.

"Sunshine artinya bersinar dan buka di Jalan Teuku Umar atau di samping ruko Dunia Jaya atau seberang Masjid Babussalam," kata Gama, Owner Waroeng Sunshine.

Ia mengatakan, Waroeng Sunshine buka dari pukul 19.00-01.00 WIB yang berdirinya sejak November 2022 lalu.

"Kalau dulu saat awal buka kami tidak terlalu ramai, tapi sekarang alhamdullilah saat ini sudah memilik pelanggan tetap," kata Gama, warga Kelurahan Gotong Royong, Kecamatan Tanjungkarang Pusat ini.

(Tribunlampung.co.id)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved