Persi Lampung Berikan Tanggapan Dugaan Penelantaran Jenazah

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Lampung memberikan tanggapan terkait dugaan penelantaran jenazah Sp warga Unit 2, Kabupaten Tulangbawang. 

Ketua Persi Lampung dr Arief Yulizar mengatakan, pihaknya menanggapi terkait dugaan penelantaran tersebut bahwa tidak semua rumah sakit menyediakan pelayanan penyuntikan formalin.

"Karena ini menyangkut juga dengan akreditasi rumah sakitnya," jelas Ketua Persi Lampung dr Arief Yulizar saat dihubungi Tribun Lampung, Minggu (17/3/2024). 

Ia mengatakan, manjemen Rumah Sakit Urip Sumoharjo (RSUS) sepertinya memang belum ada fasilitas pemulasaraan jenazah.

Jadi memang tidak bisa melayani terkait formalin. 

Tetapi kalau keluarga membawa petugas dari luar dan biasanya dari rumah duka itu dipersilakan saja. 

"Silakan meminjam di ruang kamar jenazah, atau di ruangan perawatan yang kosong untuk proses formalinnya," kata dr Arief. 

"Saya kira ini hanya miss informasi atau miss komunikasi yang belum diterima dari keluarga pasien," kata dr Arief. 

Ia mengatakan, ini menyangkut fasilitas RS dan tentu kalau pemulasaraan jenazah maka ruangan harus besar dan biayanya juga lasti lebih mahal. 

"Dua duanya boleh dan tergantung kemampuan RS, tidak semua RS mampu," kata dr Arief. 

Petugas atau karyawan di rumah sakit itu harus tahu fasilitas yang ada rumah sakit. 

Keluarga bisa menghubungi bagian layanan keluhan atau handling komplain RS.

Apabila butuh informasi fasilitas RS, termasuk ijin bisa memanggil petugas dari luar. 

Keluarga pasien tahu kemana harus mengadunya. 

Kalau pemulasaraan jenazah, dianjurkan ada pelayanan formalin, jadi di RS itu ada dua jenis kamar jenazah.