Berita Lampung

Kolaborasi dengan Tribun Lampung, Telkom Gelar FGD Transformasi Pendidikan Digital

Telkom berkolaborasi dengan Tribun Lampung menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang membahas transformasi pendidikan digital

Penulis: Hurri Agusto | Editor: taryono
(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)
Foto bersama dari kiri ke kanan: GM Telkom Lampung Yuniarti, News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra, Pj Gubernur Lampung Samsudin, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Lampung, Khairullah, EVP Telkom Regional 1 Sumatera Dwi Pratomo Juniarto, dan GM Tribun Lampung Erniwaty Madjaga. 

"Saya sudah memerintahkan Dinas Kominfo untuk segera memasang alat bantu internet. Dan PT. Telkom dalam menyediakan akses internet di daerah-daerah yang masih tertinggal," ucap Samsudin.

Samsudin juga merespons keinginan masyarakat Lampung yang berharap adanya pendidikan gratis seperti di Jakarta dan Jawa Barat. 

Ia menjelaskan bahwa meskipun APBD Lampung jauh lebih kecil dibandingkan kedua provinsi tersebut, pemerintah tetap berupaya mencari solusi yang dapat meningkatkan akses pendidikan bagi semua kalangan. 

"Yang diminta masyarakat itu adalah pendidikan gratis, kalau kita bandingkan seperti di Jawa, anggaran pendidikan DKI Jakarta itu sekitar Rp 140 triliun, Jawa Barat  Rp 90 triliun, sedangkan Lampung di angka 9,6 triliun, jauh lebih rendah," kata Samsudin

"Jadi mempercepat peningkatan pendapatan daerah agar terus meningkat ini diperlukan, karena kalau APBD tidak naik, pendidikan gratis susah direalisasikan," jelasnya

Samsudin pun mengusulkan agar Telkom dan Pemerintah Provinsi Lampung dapat berkolaborasi dalam mengembangkan proyek percontohan field trip "smart education" di beberapa sekolah di kota dan daerah terpencil.

Proyek ini, menurutnya, akan menjadi langkah awal untuk mewujudkan sekolah digital yang sesuai dengan standar yang baik. 

"Kami berharap Telkom dapat membantu menciptakan sekolah yang tidak hanya canggih dalam fasilitas, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas SDM," jelasnya.

Selain itu, Samsudin juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, yang tidak hanya fokus pada teknologi tetapi juga pada suasana kondusif bagi perkembangan siswa. 

"Digitalisasi pendidikan bukan hanya soal teknologi, tetapi bagaimana kita menciptakan sekolah yang menyenangkan dan mendukung proses pembelajaran," ujarnya.

"Jadi digitalisasi itu bukan hanya sekadar ruang kelas punya komputer dan internet, tapi juga harus dikaji standarisasinya, kenyamanan belajar serta SDM nya," jelasnya.

Samsudin berharap melalui kerja sama ini, Lampung dapat menjadi contoh provinsi lain dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved