Wawancara Eksklusif

Cerita Gilang Ramadan, Pedagang Bakso yang Kini Jadi Ketua HIPMI Lampung

Sebelum menjadi pengusaha sukses seperti sekarang, Gilang pernah menjadi pedagang bakso. Profesi itu dilakoninya saat berkuliah di sebuah kampus.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
PEKERJA KERAS - Ketua BPD HIPMI Lampung Gilang Ramadan hadir dalam wawancara eksklusif di studio Tribun Lampung, Selasa (20/5/2025). 

Pengalaman itu membuka wawasan saya bahwa dunia usaha memberikan ruang luas untuk berkembang. 

Setelah lulus, saya bergabung dengan BPP HIPMI, tempat di mana banyak anak muda aktif berkecimpung di dunia usaha. 

Dari situ saya banyak belajar hingga akhirnya menggeluti usaha di bidang konstruksi, pertambangan, properti, dan lain-lain. Itulah awal mula perjalanan saya di dunia usaha.

Anda baru saja diberi amanah menjadi Ketua BPD HIPMI Lampung. Sebagai putra daerah sekaligus pengusaha, bagaimana Anda melihat potensi usaha di Lampung?

Lampung memiliki potensi besar yang belum tergarap maksimal. Banyak sektor unggulan seperti pertanian, perkebunan, dan pariwisata belum sepenuhnya dikelola oleh anak daerah.

Ini yang mendorong saya untuk kembali ke Lampung dan mengambil peran di HIPMI.

Saya ingin membangun ekosistem yang mendukung pengusaha lokal agar bisa bersaing dan berkembang.

Lampung adalah salah satu wilayah pertanian terbesar di Indonesia, khususnya di Sumatera.

Kita punya komoditas seperti kopi, lada, tebu, singkong, padi, jagung, dan sayuran. Di sektor perikanan, Lampung memiliki laut yang luas, sungai yang panjang, serta beberapa danau. 

Pariwisata kita juga tumbuh pesat—saat akhir pekan, hotel-hotel penuh oleh wisatawan dari luar daerah.

UMKM kita berjalan, tapi masih belum jadi fokus para pemuda. Mindset masyarakat masih tertuju pada pekerjaan sebagai karyawan atau pegawai.

HIPMI hadir sebagai wadah bagi masyarakat, khususnya pemuda, untuk mengangkat sektor usaha.

Negara bisa maju jika minimal 5 persen penduduknya adalah pengusaha, sementara Indonesia belum mencapai angka itu. Ini menjadi tantangan dan peran HIPMI ke depan.

Apa strategi yang Anda dorong melalui HIPMI untuk memajukan pengusaha lokal?

Kolaborasi adalah kuncinya. Tidak mungkin satu pihak bekerja sendiri. HIPMI harus menjadi jembatan antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved