Dugaan Korupsi di Kemendikbud Ristek

SDN 1 Komering Putih Usir Jurnalis Tribun Saat Hendak Konfirmasi Chromebook

Saat hendak menelusuri status penggunaan Chromebook di SDN 1 Komering Putih, Tribunlampung.co.id justru mendapati penolakan dari guru setempat.

Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
LAPTOP CHROMEBOOK: Foto ilustrasi, satu unit laptop Chromebook. Saat hendak menelusuri status penggunaan Chromebook di satu sekolah yang ada di Lampung Tengah, Tribunlampung.co.id justru mendapati penolakan dari guru setempat. Sekolah tersebut yakni SDN 1 Komering Putih. Bahkan, seorang oknum guru langsung meminta Tribunlampung.co.id untuk pergi meski belum menyampaikan secara detail apa yang ingin disampaikan. 

"Kegunaannya paling utama untuk ANBK, GTK (guru dan tenaga kependidikan), media pembelajaran, pernah dipakai PPG (Pendidikan Profesi Guru), pernah juga dipakai siswa untuk ikut Olimpiade," rinci Sri Mulyani.

"Paling sering dipakai untuk ANBK, sama dipakai guru untuk alat media pembelajaran atau urusan administrasi," imbuhnya.

Sri Mulyani menegaskan, keberadaan Chromebook ini sangat membantu sekolahnya.

"Sejak ada Chromebook ini sekolah kami jadi lebih mandiri, karena kami tidak perlu meminjam lagi untuk kegiatan yang memerlukan laptop," tutupnya.

Sementara itu, Nining, Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Bina Balita di Jalan Gria Nirmala, Way Halim, Bandar Lampung, menuturkan bahwa sekolahnya hanya menerima satu unit Laptop Chromebook merk Zyrex.

"Kami mendapat bantuan satu unit, kalau tidak salah bantuannya sebelum Covid-19," ujar Nining.

Unit tersebut biasanya digunakan untuk keperluan administrasi sekolah dan juga sebagai media pembelajaran siswa. 

"Kalau anak TK biasanya kami gunakan untuk media pembelajaran, pemutaran video menggunakan proyektor," jelasnya.

Nining menambahkan, fungsi laptop tersebut normal, kecepatan internet juga normal, dan penggunaannya tidak terlalu sulit karena aplikasi untuk keperluan administrasi maupun belajar sudah terinstal. 

Karena hanya ada satu unit, laptop ini biasanya selalu ia bawa pulang. 

"Kegunaannya memang paling sering saya selaku kepala sekolah yang sering pakai," kata Nining.

Untuk diketahui, pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook Kemendikbud ini sendiri memasuki babak baru dengan ditahannya Mantan Konsultan Kemendikbudristek, Ibrahim Arif, sebagai tersangka.

Bahkan, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi periode 2019-2024, Nadiem Makarim, sudah dua kali dimintai keterangan.

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / FAJAR IHWANI SIDIQ / HURRI AGUSTO )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved