Berita Lampung

Pakaian Bekas di Bandar Lampung Punya Segmen Pasar Tersendiri

Fenomena berburu pakaian bekas atau yang kerap disebut thrifting itu memang sudah marak dalam beberapa tahun terakhir.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
SEPI PEMBELI - Suasana toko baju di Jalan Legundi, Sukarame, Bandar Lampung, Selasa (4/11/2025). 

Asri sendiri mengaku pernah mencoba jualan online, namun hasilnya kurang maksimal.

Sementara penjualan offline di tokonya juga mengalami pasang-surut.

"Kami sih pernah coba jualan online, tapi enggak begitu lancar. Untuk jualan di toko, namanya juga jualan, pasti pasang-surut," ujarnya.

Pedagang pakaian di Pasar Tengah bernama Nina mengungkapkan, transaksi penjualan di tokonya sudah mulai menyusut sejak beberapa tahun belakangan.

"Saya sih enggak tahu (aturan pemerintah) berpengaruh atau enggak. Tapi yang jelas kalau untuk toko kami semakin ke sini makin sedikit pembelinya," kata Nina.

Menurutnya, penyusutan pembeli di tokonya mulai terasa sejak pasca merebaknya pandemi Covid. 

"Pembeli itu sebenarnya mulai kerasa menyusutnya itu pasca-Covid. Ya mungkin ada banyak faktor, seperti ada makin banyak ya orang yang jualan baju online, termasuk juga tren baju bekas, sepertinya itu ikut turut berpengaruh," urainya.

Terkait wacana aturan impor pakaian bekas, Nina menyatakan setuju. 

Dia berharap aturan itu dapat menghidupkan kembali toko pakaian seperti miliknya.

"Kalau kami ya tentu setuju-setuju saja kalau memang mau ada aturan soal impor itu. Ya mudah-mudahan dengan adanya aturan itu toko-toko pakaian seperti kami ini bisa naik lagi pembelinya," harap Nina.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved