Wawancara Eksklusif
BKKBN Lampung Entaskan Stunting dengan Genting
Untuk mengetahui secara lengkap, simak wawancara eksklusif Tribun Lampung bersama Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Sutriningsih.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Targetnya sekitar 31.000 keluarga. Ada tiga bentuk intervensi: Pemberian nutrisi. Kedua pemberian non-nutrisi (seperti renovasi jamban sehat, air bersih, bedah rumah), dan Edukasi kepada keluarga agar perubahan bisa berkelanjutan.
Edukasi penting karena tanpa pengetahuan, masalah akan berulang. Jadi target sudah tercapai, tapi masih ada target resiko lain ini yang masih jadi fokus kami.
Kalau masyarakat ingin bergabung menjadi orang tua asuh atau mitra, bagaimana caranya?
Bisa langsung menghubungi BKKBN. Kami punya Dashboard Genting yang bisa diakses oleh para mitra.
Nanti bisa memilih mau bantu di bidang nutrisi atau non-nutrisi. Semua transparan, termasuk penyaluran bantuannya.
Soal BKKBN sendiri, apakah ada perubahan peran setelah menjadi kementerian?
Ya, sejak 2024 BKKBN berubah menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sesuai Perpres 181 Tahun 2024. Artinya, fungsinya kini lebih besar: pengendalian penduduk, pembangunan keluarga, dan pelaksanaan keluarga berencana.
Pembangunan keluarga itu seperti apa bentuknya?
Kami memulainya sejak remaja lewat program PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) di sekolah dan kampus. Di sana remaja diberi edukasi tentang kesehatan reproduksi, usia ideal menikah, dan perencanaan keluarga. Tujuannya agar mereka siap secara mental, fisik, ekonomi, dan psikologis sebelum menikah.
Kalau bicara keluarga muda di era digital, bagaimana pola pengasuhan yang ideal?
Dulu orang tua belajar parenting dari orang tua atau lingkungan. Sekarang harus upgrading ilmu pengasuhan.
Orang tua harus berinteraksi langsung dengan anak, menjadi role model yang baik. Keluarga adalah madrasah pertama anak. Jadi perilaku orang tua akan ditiru anak, bahkan diingat seumur hidup. Intinya, terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Pesan untuk anak muda atau keluarga baru menikah?
Usia ideal menikah adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki. Karena di usia itu, diharapkan sudah matang secara fisik dan ekonomi.
Setelah menikah, jaga jarak kelahiran anak pertama dan kedua sekitar 3–5 tahun. Anak punya hak mendapat kasih sayang dan ASI yang cukup.
Selain itu, pasangan muda harus siap finansial, mampu mengelola emosi, dan tumbuh bersama dalam pemahaman dan toleransi.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
| Pengelola Yayasan Fatimah Az Zahra Bandar Lampung Bicara soal GNN |
|
|---|
| Ketua KONI Lampung Taufik Hidayat Usung Tagline Sinergi untuk Prestasi |
|
|---|
| Peran Polwan Masa Kini, Eksklusif Bersama Kabid Humas Polda Lampung |
|
|---|
| 503 Ribu Sertifikat Telah Migrasi ke Elektronik, Eksklusif Bersama Kakanwil ATR/BPN Lampung |
|
|---|
| Korwil Astra Group Lampung Nurul Fadil Bicara soal Kampung Berseri Astra |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Plt-Kepala-Perwakilan-BKKBN-Provinsi-Lampung-Sutriningsih-stunting.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.