UIN Raden Intan Lampung

UIN Raden Intan Lampung Kedepankan Humanisme Atasi PKL Sekitar Kampus

UIN RIL kedepankan pendekatan humanis sikapi pemberitaan yang menyebut keberadaan PKL di sekitar kampus sebagai kesemrawutan.

Dokumentasi UIN RIL
PERNYATAAN SIKAP UIN RIL - Wakil Rektor II UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. Safari Daud sampaikan pernyataan sikap UIN RIL mengenai pemberitaan yang menyebut keberadaan PKL di sekitar kampus sebagai kesemrawutan. 

Prof. Safari juga menanggapi berbagai kritik dan masukan dari masyarakat dengan sikap terbuka. Menurutnya, setiap kritik adalah cermin kepedulian terhadap kampus, bukan ancaman. 

“Kritik kami pandang sebagai bentuk cinta. Kami terbuka terhadap masukan agar hal-hal teknis seperti kebersihan, estetika, dan kenyamanan terus kami tingkatkan,” jelasnya.

Sebagai lembaga pendidikan Islam negeri terbesar di Provinsi Lampung, UIN Raden Intan Lampung berkomitmen menjadi pusat ilmu pengetahuan yang berakar pada nilai-nilai moral dan kemaslahatan sosial.

Prof. Safari menegaskan bahwa kampus tidak boleh hidup dalam menara gading, terpencil dari realitas sosial di sekitarnya. 

“Kampus bukan menara gading yang hanya bicara teori dan kebijakan dari balik meja. Ia harus turun ke bumi, mendengar denyut masyarakat, dan hadir memberi manfaat nyata,” ujarnya.

Sejalan dengan visi Menteri Agama RI tentang Kampus Berdampak, yakni perguruan tinggi keagamaan yang tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat.

Prof. Safari menegaskan bahwa UIN Raden Intan Lampung terus bergerak menjadi universitas yang inklusif, solutif, dan berkontribusi bagi pembangunan sosial.

“Kami berupaya mewujudkan visi Kementerian Agama agar UIN menjadi kampus yang benar-benar berdampak. Artinya, ilmu yang dikembangkan di ruang kuliah harus berpijak pada realitas sosial dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” jelasnya.

Langkah UIN Raden Intan Lampung ini sekaligus menunjukkan bahwa kemegahan institusi tidak diukur dari seberapa tegas ia menertibkan, tetapi dari seberapa bijak ia memahami realitas dan menebar manfaat bagi sesama.

“Kami ingin UIN hadir sebagai ruang ilmu yang memanusiakan manusia, menjadi rumah besar yang teduh bagi semua, baik sivitas akademika maupun masyarakat di sekelilingnya,” pungkas Prof. Safari.

Baca juga: UIN RIL Komitmen Pertahankan Sertifikat ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018

Baca juga: Rektor UIN RIL Dampingi Vice Rector TSU Rusia Bahas Kerjasama Akademik PTKI di Kemenag

 

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved