Korban Dukun Pengganda Uang
Sholawat Sambut Jenazah Pasutri Korban Dukun Pengganda Uang Setiba di Pesawaran Lampung
Kehadiran jenazah pasutri warga Pesawaran korban dukun pengganda uang di Banjarnegara didampingi anak korban, Alda.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Tibanya jenazah Irsad dan Wahyu Tri Ningsih disambut dengan sholawat. Pasangan suami istri ( pasutri ) tersebut korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara.
Pantauan Tribun Lampung, kedatangan jenazah pasutri di rumah duka di Pesawaran Lampung pada Sabtu (8/4/2023) pukul 03.15 WIB dengan ambulans dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kehadiran jenazah pasutri warga Pesawaran korban dukun pengganda uang di Banjarnegara didampingi anak korban, Alda.
Alda merupakan anak dari almarhum Irsad dan Wahyu Tri Ningsih. Keduanya merupakan korban pembunuhan Mbah Slamet alias Slamet Tohari, dukun pengganda uang Banjarnegara.
Saat jenazah diturunkan dari peti, keluarga langsung menyambut dengan tangis dan rasa kesedihan.
Baca juga: 2 Jenazah Pasutri Korban Pembunuhan Dukun Palsu Mbah Slamet Tiba di Rumah Duka Pesawaran
Terlebih lagi kesedihan terlihat dari Ngalimun, bapak dari Wahyu Tri Ningsih.
Keluarga dan warga yang hadir menunggu jenazah Irsad dan istri menyambut kedatangan tersebut pun bersolawat.
Hingga saat ini masyarakat dan keluarga besar sedang mempersiapkan untuk pemakaman.
Rencananya jenazah akan dimakamkan pada pukul 08.00 WIB di TPU Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo.
Hingga pada pukul 06.39 WIB para pelayat mulai berdatangan ke rumah duka yang berada di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon.
Korban Perajin Peci
Korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara Jawa Tengah merupakan perajin peci tapis asli Pesawaran Lampung yakni Peci Bordir Dendi.
Profesi dan status korban pembunuhan dukun pengganda uang dikemukakan oleh Kepala Desa Tanjung Rejo, Sanjaya kepada Tribun Lampung pada Rabu (5/3/2023).
Sanjaya melayat ke kediaman rumah korban yakni Irsyad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41) yang berada Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran Lampung.
Baca juga: Rumah Mulyadi Korban Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Sudah 2 Tahun Ditinggal
Sanjaya mengatakan bahwa pekerjaan pasutri baik suami dan istrinya sebagai penenun tapis.
Sempat Diperiksa di Polres Banjarnegara, Ponijo Kini Sudah Dikembalikan pada Keluarganya di Lamteng |
![]() |
---|
Ponijo Telah Diberangkatkan Polres Pesawaran ke Polres Banjarnegara untuk Dilakukan Pemeriksaan |
![]() |
---|
Polres Pesawaran Sudah Minta Keterangan Ponijo, Terkait Peran sebagai Perantara dengan Mbah Slamet |
![]() |
---|
Warga Pesawaran Lampung Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Polisi Selidiki Sosok Perantara |
![]() |
---|
Anak Korban Suheri dan Riana Sempat Diajak Ikut Proyek Pembangunan Rumah Mbah Slamet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.