Penertiban Lahan Pemprov Lampung

Pemprov Lampung Pastikan Tak Ada Ganti Rugi Penertiban Lahan di Sabah Balau Lamsel

Kepastian tidak adanya ganti rugi tersebut disampaikan Kuasa Hukum Pemprov Lampung, Sujarwo, Rabu (12/2/2025).

Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
TAK ADA GANTI RUGI: Ekskavator menghancurkan rumah warga yang berdiri di atas lahan Pemprov Lampung di Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Rabu (12/2/2025). Warga yang rumahnya diratakan tak dapat ganti rugi karena dianggap tidak memiliki legal standing. 

Insiden itu terjadi kala petugas bersikukuh masuk ke rumah warga untuk melakukan penertiban

Tak rela rumahnya dibongkar, warga menghalangi upaya aparat.

Sampai-sampai ada seorang wanita yang terjatuh lalu pingsan. 

Warga bernama Vina itu langsung dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Tak terima orang tuanya diperlakukan seperti itu, seorang remaja bertelanjang dada mengambil sebuah batu. 

"Woy, emak gua jatuh diinjek-injek sama Satpol PP itu. Lihat aja sampe emak gua mati. Gua masih hafal muka orangnya. Lihat lu ya," ucap remaja tersebut.

Situasi makin tak terkendali saat seorang warga mengamuk. 

Petugas terpaksa mengevakuasinya supaya tidak membahayakan orang lain.

Belum berhenti sampai di situ, seorang personel Pol PP bernama Diah mendapatkan serangan dari warga. 

Ia sempat dipukul dan digigit oleh seorang warga yang mengamuk karena rumahnya digusur.

Diah mengaku sudah memaafkan warga yang menyerangnya tersebut. 

Ia menganggapnya sebagai hal yang wajar dan sebuah risiko dari pekerjaannya.

"Ditonjok dan digigit. Tidak apa-apa. Ini bagian dari risiko pekerjaan. Yang penting warga aman," ujarnya.

Terjunkan 500 Personel

Sementara itu, Kasi Humas Polres Lampung Selatan I Wayan Susul membenarkan ada puluhan rumah yang ditertibkan. 

"Kalau jumlah rumahnya sekitar 50-an," ujar Wayan. 

Pihaknya menerjunkan ratusan personel untuk pengamanan penertiban

"Jumlah personel dari Polres Lampung Selatan ada 125 orang. Kalau jumlah personel polisi semuanya ada sekitar 500-an."

"Gabungan dari Polda Lampung, Polresta Bandar Lampung, dan Polres Lampung Selatan. Ada juga dari TNI, Satpol PP, dan Damkar," sambungnya.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin meminta personelnya untuk mengedepankan tindakan preventif dan humanis. 

"Saya meminta teman-teman untuk mengedepankan tindakan preventif dan humanis."

"Kita di sini diminta untuk membantu mengamankan penertiban lahan."

"Jadi kita dahulukan kalau ada ibu-ibu atau anak kecil untuk dievakuasi dari lokasi," kata Yusriandi.

Namun, Yusriandi menegaskan petugas akan mengambil tindakan tegas jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Kalau terjadi hal yang sifatnya mengancam, saya meminta temen-temen langsung mengambil tindakan."

"Misal ada orang yang membawa senjata tajam dan sebagainya agar langsung diamankan."

"Takut membahayakan petugas dan warga sekitar," tukasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus / Bayu Saputra / Hurri Agusto )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved