Mahasiswa FEB Unila Meninggal
Dekan FEB Akan Hukum Dosen Intimidasi Nilai Mahasiswa yang Gelar Aksi untuk Pratama
Dekan FEB Unila Prof Nairobi mengatakan akan menghukum dosen jika mengintimidasi nilai mahasiswa yang menggelar aksi untuk Pratama Wijaya Kusuma.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) Prof Nairobi mengatakan akan menghukum dosen jika mengintimidasi nilai mahasiswa yang menggelar aksi untuk Pratama Wijaya Kusuma yang meninggal dunia karena ikut diksar Mahepel.
Dekan FEB Unila, Prof Nairobi mengatakan, dirinya sebagai pimpinan akan menghukum dosen apabila mengintimidasi mahasiswa yang menggelar aksi untuk Pratama Wijaya Kusuma.
"Jadi kalau ada dosen yang melakukan intimidasi nilai akan saya hukum kalau ada buktinya, penilaian itu profesional sebagai pembentukan karakter," kata Dekan FEB Unila, Prof Nairobi, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (2/6/2025).
"Masalah nilai dikurangi, kalau dari mulut saya itu keluar kata-kata itu dari mulut saya mana dan buktinya mana. Saya rasa kita ini dunia pendidikan dan diajarkan bersikap adil," terusnya.
Terkait kejadian tersebut, dirinya menilai bahwa ada dua kejadian yakni kejadian pertama ada pelatihnya diksar di November 2024.
Pihaknya dapat laporan bahwa salah seorang yang melaporkan pendengarannya terganggu tetapi ada indikasi ada kekerasan.
Kampus melakukan sidang pimpinan dan panitia kemudian minta pembina alumni untuk hadir.
Kemudian pihaknya melakukan sidang dan mereka menyatakan meminta maaf atas kejadian itu.
"Kemudian namanya terjadi penyimpangan, kemudian mereka mau bertanggung jawab terhadap korban Faaris, kemudian kita minta diselesaikan dengan Faaris dan kami berikan hukuman," ucap Nairobi.
Nairobi mengatakan, hukuman pertama membuat surat pernyataan bahwa jika terulang lagi maka mereka akan dibekukan organisasinya.
Kemudian yang kedua sebagai pendidikan buat mereka maka karena pencinta lingkungan dekanat menghukum dengan membersihkan embung yang luas itu penuh dengan kotoran.
"Saya pikir sudah selesai kejadiannya tetapi ternyata itu pengaduan cuman satu orang Faaris, kemudian bulan April almarhum Pratama wafat, wafatnya ini karena diindikasikan terkena penyakit tumor otak, abis operasi," papar Nairobi.
Dirinya meminta wadek datangi seperti apa masalahnya kemudian diselesaikan.
"Kalau memang nuntut silakan saja menuntut. Wadek ke sana inti pembicaraannya namanya orang berduka naik turun kejiwaan orang tuanya Pratama," katanya.
"Tetapi waktu itu beliau menyatakan tidak mau menuntut kami pikir sebagai lantaranlah. Kemudian ini selesai, kita pikir ini tidak ada masalah," ujarnya.
Makam Mahasiswa Unila Korban Diksar Dibongkar |
![]() |
---|
Pembongkaran Makam Mahasiswa Unila Korban Diksar Maut Dilakukan 4 Orang Durasi 30 Menit |
![]() |
---|
Ayah Mahasiswa Unila Korban Diksar Maut Minta Pelaku Dihukum Setimpal: Seperti Ini Jangan Ada Lagi |
![]() |
---|
Ibu Mahasiswa Unila Korban Diksar Maut Tak Hadiri Ekshumasi |
![]() |
---|
Ekshumasi Makam Mahasiswa Korban Diksar Maut FEB Unila Memakan Waktu 4 Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.