Berita Lampung

Guru di Lampung Tunjuk Ruang Kelas Saat Ditanya Kondisi Siswa Keracunan MBG 

ratusan siswa dari tiga sekolah di Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung diduga mengalami keracunan massal seusai mengonsumsi MBG di sekolah

|
Editor: soni yuntavia
Tribunlampung.co.id/Dominus Desmantri Barus
MASUK SEKOLAH - Gapura SMPN 31 Bandar Lampung. Pihak SMPN 31 Bandar Lampung Rini menyebut semua siswanya yang diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG) sudah masuk sekolah, Rabu (3/9/2025). 

Ia berharap tidak ada lagi siswa yang keracunan MBG. "Mudah-mudahan di kemudian hari tidak terulang lagi," ucapnya.

 

Dihentikan Sementara

Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Bandar Lampung Mulyadi Syukri mengatakan, pihaknya memberhentikan sementara distribusi dari dapur penyedia MBG yang bersangkutan sambil menunggu hasil pemeriksaan dari BBPOM dan Dinas Kesehatan.

"Khusus di dapur tersebut, MBG ini diberhentikan sementara sambil menunggu dari pihak BBPOM dan Diskes," ujar Mulyadi, Selasa (2/9).

"Yang pasti, kami di Disdikbud terus berkoordinasi dengan semua pihak agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” lanjutnya.

Ia menegaskan, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan sekolah dan puskesmas setempat begitu mendapat informasi tersebut.

"Kami juga menanyakan makanan itu berasal dari dapur mana, karena kita ini kan hanya sebagai penerima program tersebut," imbuh dia.

Menurut laporan sementara, terus Mulyadi, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung masih melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

Untuk mencegah peristiwa serupa tidak terulang, Mulyadi berharap pihak dapur MBG lebih berhati-hati dalam menyiapkan menu.

"Seharusnya pihak penyedia MBG mencicipi terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke sekolah," tutur Mulyadi.

Dinas Kesehatan Bandar Lampung menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) di dalam air bersih dapur MBG Tirtayasa. Dapur itulah yang menyalurkan menu MBG ke SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Bandar Lampung.

Kadiskes Bandar Lampung Muhtadi A Tumenggung mengatakan, dalam hasil uji awal, air bersih yang digunakan dalam pengolahan makanan di dapur MBG didapati mengandung bakteri E.coli.

Temuan itu didapat dari hasil inspeksi di dapur MBG di Tirtayasa.

Selain itu, terus Muhtadi, pihaknya menemukan sejumlah pelanggaran standar kebersihan.

Misalnya, ruang penyimpanan dan area pembuatan makanan dinilai tidak memenuhi syarat higienitas.

"Temuan kami langsung kami sampaikan ke Ketua SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi)," ujar Muhtadi, Selasa (2/9).

 "Saat itu juga mereka menyatakan akan menghentikan sementara kegiatan dapur sampai kondisi benar-benar steril dan sesuai standar sanitasi," sambungnya.

Lebih lanjut, hasil pemeriksaan sampel menunjukkan adanya kontaminasi bakteri E.coli dalam air bersih yang digunakan untuk pengolahan makanan.

Meski demikian, Diskes masih menunggu hasil uji laboratorium BBPOM untuk memastikan sumber utama keracunan. (dom)

 

( Tribunlampung.co.id

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved