Berita Lampung

Tiga Siswa Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Begini Saran Pengamat Pendidikan Unila 

Pengamat dari Unila meminta pemerintah memberikan pendekatan khusus bagi tiga siswa Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri

|
Penulis: Riyo Pratama | Editor: soni yuntavia
Dokumentasi
PENDEKATAN KHUSUS - Ilustrasi. Tiga siswa SRMA 32 Lampung memilih pulang karena tidak tahan tinggal di asrama dan rindu keluarga. Pengamat dari Unila meminta pemerintah memberi pendekatan khusus. . 

Terkait kebutuhan tenaga pendamping, menurut Thoha, guru bimbingan konseling (BK) sudah memiliki kompetensi psikologi perkembangan dan pendidikan. 

Namun ia tidak menutup kemungkinan adanya tambahan pendamping khusus jika diperlukan.

"Guru BK itu sudah punya dasar psikologi anak. Tapi pendekatan psikologis memang penting agar perkembangan mereka tetap berjalan baik,” katanya.

Pendampingan Berkelanjutan

Sebagai akademisi pendidikan, Thoha menegaskan Sekolah Rakyat seharusnya menjadi ruang untuk “memutihkan yang gelap”, yakni mengubah kebiasaan bebas anak-anak menjadi lebih disiplin, bukan sebaliknya.

Menurutnya, kunci keberhasilan program tersebut adalah pendampingan berkelanjutan, pendekatan individual, dan upaya meyakinkan anak bahwa pendidikan merupakan jalan menuju masa depan yang lebih baik.

“Itu perlu bimbingan dan treatment. Pendekatannya tidak melulu classroom, bisa individual. Anak-anak harus diyakinkan bahwa sekolah itu penting,” kata Thoha.

Ia berharap pemerintah tidak membiarkan tiga siswa tersebut putus sekolah dan segera mengambil langkah konkret agar hak pendidikan mereka tetap terpenuhi.

( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )
 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved