Berita Lampung

Apindo Nilai Kenaikan Tarif Tol Lampung Akan Berdampak ke Biaya Logistik

Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo ) Lampung nilai, kenaikan tarif tol Lampung, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, akan berdampak pada biaya logistik.

Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
KENAIKAN TARIF TOL - Foto ilustrasi, pemudik motor terlihat melintas di Tol Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Sabtu (13/4/2024). Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo ) Lampung menilai, kenaikan tarif tol Lampung, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, akan berdampak pada biaya logistik. 

Pengaturan ulang ritase, konsolidasi muatan, penggunaan sistem manajemen armada, dan negosiasi ulang kontrak pengangkutan adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menekan lonjakan biaya operasional.

"Kami juga mengajak dunia usaha untuk bersama-sama mendorong dialog dengan pemerintah dan pengelola tol, agar ada kemungkinan penerapan insentif seperti diskon frekuensi untuk kendaraan logistik atau setidaknya adanya evaluasi dampak tarif pada periode tertentu," ujarnya.

Intinya, Apindo Lampung menilai bahwa kenaikan tarif dapat dipahami sebagai bagian dari mekanisme nasional, tetapi implementasinya harus memperhatikan kondisi faktual Lampung.

Pengusaha dan masyarakat membutuhkan jaminan bahwa kebijakan tersebut tidak menambah beban tanpa adanya langkah langkah penyeimbang.

"Kami siap memfasilitasi komunikasi, advokasi, dan pengumpulan data dampak agar dunia usaha tetap bisa bergerak produktif, sementara masyarakat tetap mendapatkan manfaat layanan jalan tol yang memadai," ucapnya.

Apindo Lampung memandang bahwa penyesuaian tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) merupakan bagian dari mekanisme regulatif nasional yang memang dilakukan secara berkala.

Namun dari sudut kepentingan dunia usaha di Lampung, kenaikan tarif ini perlu dicermati secara serius karena beban biaya transportasi di provinsi kita masih sangat bergantung pada jalan raya.

Apindo dapat memahami alasan pengelola terkait peningkatan standar pelayanan,

"Tetapi kami menilai bahwa implementasi kenaikan tarif harus diikuti dengan langkah mitigasi agar tidak menekan sektor usaha, terutama UMKM agroindustri, dan logistik," ucapnya.

Dampaknya bersifat langsung dan cukup signifikan.

Struktur ekonomi Lampung didominasi sektor pertanian, perkebunan dan industri pengolahan yang sangat bergantung pada distribusi antarkabupaten.

"Kenaikan tarif tol akan meningkatkan biaya logistik yang pada akhirnya memperbesar biaya produksi dan distribusi barang. Efek domino ini dapat memengaruhi inflasi daerah terutama pada komoditas yang sensitif terhadap biaya transport," ujanrnya.

"Dalam jangka panjang kenaikan tarif berpotensi mengurangi daya saing produk Lampung jika tidak ada kebijakan penyeimbang," sambungnya.

Namun jika peningkatan tarif benar benar diikuti peningkatan pelayanan dan efisiensi perjalanan, maka manfaat jangka menengah masih dapat dirasakan.

"pengaruhnya cukup jelas. Mayoritas barang pokok dan bahan baku Lampung seperti singkong, jagung, gula ayam potong dan produk olahan masih didistribusikan menggunakan truk melalui moda jalan raya," ucapnya.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved